" Hey Sarah . Kamu baru datang ? " sahut Sasya .
" Iya nih . Aku penasaran aja kok pagi - pagi begini pada ramai . Ada apa ? "
" Jadi kamu benar - benar gak tahu sama sekali berita tentang Sari dan Frans ? " ujar Sasya .
" Enggak . " Sarah menggidikan bahunya .
Sarah hanya manyun dan mengernyitkan dahinya , ia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh temannya itu . Ia memandang tajam ke arah mata temannya itu dan berharap ia mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya itu .
" Frans dan Sari tewas dibunuh . " kata Sasya datar .
" APA ?! " kata - kata itu otomatis keluar dari mulutnya . Sadar suara itu membuat terkejut di sekitarnya , ia langsung mengatupkan kedua tangannya ke mulutnya .
" Astaga ! Kapan pembunuhan itu terjadi ?! " tanya Sarah sambil menurunkan kedua tangannya dari mulutnya .
" Itu terjadi kemarin . Kau tahu danau yang berada di taman kota , di situlah mayat Frans dan Sari ditemukan tewas mengambang di pinggiran danau . Dan yang lebih mengenaskannya lagi , di tubuh mereka ada banyak luka di tusuk . Kelihatannya pembunuh itu secara membabi buta menikam mereka . "
" Mengerikan sekali . Aku tidak menyangka ada orang yang setega itu membunuh mereka . Aku juga turut berduka pada Sari . Â Aku tak menduga teman baikku akan pergi secepat itu . " tutur Sarah .
" Jangan bersedih seperti itu teman . Mungkin kepergian Sari sudah menjadi kehendak Mahakuasa . Kita hanya bisa bersabar menghadapinya . " kata Sasya mencoba menenangkan temannya yang sedang berduka itu .