Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bisikan Kematian

16 Januari 2015   20:39 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Maafin aku Arini , maafin aku ... aku gak bisa berbuat apa - apa buat nolongin kamu .. aku enggak pantas jadi sahabatmu . " ujarnya dalam tangis .

" Kamu tidak perlu menyesal seperti itu , Sarah . " suara mezosopran itu mengalihkan perhatian Sarah yang sembari tadi menangis .

" A-rini ? " Sarah tersentak .

" Kau sudah membantuku sejauh ini , Sarah . "

" Apa maksudmu ?! " Sarah meninggikan nada suaranya .

" Ya akulah dalang atas kematian mereka dan kau tahu ... tangan siapa yang sudah membunuh mereka ... " Arini membelalakan matanya . Ia memandang wajah Sarah sambil melebarkan senyum lebar di bibir pucatnya .

" Ja-ja-di ka-kau ? " Bibirnya gemetaran , kakinya sudah tak mampu menumpu berat badannya .

" Tidak ! Tidak Mungkin ! Aku tidak mungkin membunuh mereka ! " Sarah memekik keras , ia terenyak . Dirinya tak sanggup menerima kenyataan bahwa ia sendirilah yang membunuh temannya .

" Apakah kau tak menganggapku sahabatmu lagi , Sarah ! " hardik Arini .

Sarah terdiam .

Kemudian , sosok berpakaian hitam itu merasuki tubuh Sarah . Ia terbangun dari tidurnya . Matanya terbelalak , menatap tajam sekelilingnya . Ini bukan Sarah seperti biasanya . Bola matanya memerah , aura mistis menyeruak dari tubuhnya . Mulutnya menggumam , menggeram mengeluarkan erangan tak jelas . Dengan tergesa - gesa , ia mengeluarkan sesuatu dari laci pakaiannya , t'rus beranjak dari sana .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun