Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tomino

3 Februari 2015   00:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Jangan Tomino , Jangan . " Haruko menggelengkan kepalanya . Air mata berurai deras membasahi wajah pucatnya .

Tomino menurun lengannya .

Jleb Jleb Jleb

Pisau - pisau itu beruntun menembus tubuh Haruko , tak ada satupun celah di tubuhnya yang tak tertusuk . Darah berhamburan membasahi Tomino , wajahnya juga tak luput dari cipratan darah . Ia menikmati setiap percikan darah yang menempel di kulit wajahnya , sambil memandangi tubuh Haruko yang bermandikan darah segar , mengalir dari tusukan pisau yang merobek dagingnya .

Tomino berlalu membiarkan mayat kakaknya di sana .

Sementara itu , Kimanoto bersembunyi di kamarnya di samping lemari pakaiannya . Tak henti - hentinya , ia menangis sambil menggigit bibir bawahnya . Sebenarnya , hatinya hancur melihat ayah dan ibunya dibunuh di depan mata kepalanya sendiri . Cepat atau lambat , Tomino akan menemukannya dan membunuhnya . Kematian 'kan menghampirinya , begitu cepat , hanya hitungan detik saja .

Telinganya menangkap suara derap kaki yang melangkah menuju kamarnya . Tak salah lagi , itu pasti Tomino .           Ia makin dekat dan terus mendekat menuju kamarnya .
Jantungnya berdebar tak menentu , deg deg deg . Deru nafas kian tak beraturan ,  Ngah ngah ngah . Kimanoto cemas ketika seseorang dari luar menekan gagang pintu kamarnya . Matanya tak lepas menatap ke arah gagang pintu .

Ngik

Pintu berdecit dan tersingkap . Tomino tak ada di kamarku. Kimanoto bernafas lega , mengetahui kakaknya tak memasuki kamarnya . Ia beruntung , dewi fortuna berpihak padanya .

Tapi itu tak berlangsung lama . Sebuah bayangan benda menghalangi pandangannya , Kimanoto mendongakkan kepalanya dan ...

Bruuukkkk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun