Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Girl Last Night

13 Februari 2015   01:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Rio jangan antar aku di depan rumahnya , ya ? " ucap Nadia lirih .

" Lho memangnya kenapa ?!  " kata Rio sambil membuka kaca helmnya .

" Aku takut kamu dimarahi orang tuaku . " jawab Nadia pelan .

Rio melirik jam tangannya , jam 10 . 15 malam . Ia tak menyangka waktu akan berjalan secepat ini ketika ia menghabiskan waktunya bersama Nadia . Langsung saja Rio menambah kecepatan sepeda motornya agar Nadia bisa pulang ke rumahnya lebih cepat .

" Di sini aja , Rio . "

Rio mengerem sepeda motornya pelan . Ia tidak mengerti mengapa Nadia memilih turun di sini . Rimbunan pepohonan akasia yang tumbuh di pinggir jalan membuat bulu kuduk Rio meremang . Pepohonan itu seakan memiliki ribuan mata , melihat apa yang ada di sekelilingnya termasuk kedatangan mereka di sana .

Nadia turun dari jok belakang dan berpamitan pada Rio .

" Selamat malam Rio . Sampai jumpa besok . " Nadia mengulas senyum datar sambil berpaling dari hadapan Rio .

Rio memutar sepeda motornya , langsung menancap gas meninggalkan Nadia . Karena penasaran , Rio mencoba menoleh ke belakang , apakah Nadia berada di sana atau tidak . Ternyata , ia sudah menghilang . Cepat sekali ia pergi , padahal jarak dari jalan itu ke rumahnya sekitar 300 meter lagi , secepat itukah ia berjalan ?! . Entahlah . Yang pasti , malam ini banyak sekali keanehan yang terjadi pada dirinya .

Ayam jago sudah berkokok , sudah pagi rupanya . Rio sudah tampak rapi dengan rambut cepak yang disisir rapi ke atas , ia sudah siap menuju rumah Nadia . Jam 9 pagi , untung saja hari ini jadwal kuliah kosong , ia punya banyak waktu untuk mengajak Nadia jalan - jalan . Rio memasukkan gear sepeda motornya dan menjauh dari rumahnya .

Tibalah ia di sana . Tapi ia keheranan , melihat bendera merah di tancapkan di atas gedebok pisang dan kerumunan oarang berpakaian hitam berlalu lalang masuk ke dalam rumah  Nadia . Rio masih tak mengerti apa yang terjadi di sana , mencoba mencari tahu dengan bertanya pada salah satu keramaian orang di sana .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun