Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Jubah

6 Maret 2015   01:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita mengenai kematian Endah mulai menyebar ke seantero sekolah dan menimbulkan keresahan bagi para siswi . Mereka jadi takut untuk pergi ke kamar mandi meskipun kamar mandi khusus perempuan dialihkan ke kamar mandi guru . Para siswi beranggapan bahwa si pembunuh mengincar siswi . Hal itu terbukti dari dua korban yang tewas di kamar mandi adalah siswi .

Diam - diam rupanya Astrid mendengar kabar mengenai pembunuhan yang merenggut nyawa teman - temannya itu membuat dirinya geram . Meskipun ia tidak mengenal kedua korban secara dekat , tapi bila dibiarkan korban akan terus berjauhan dan tak menutupi kemungkinan ia adalah korban selanjutnya .

Astrid bertekad untuk menangkap& mengungkap pelaku pembunuhan tersebut . Ia langsung berkordinasi dengan pacarnya , Edo .

Do , lama - lama gua gak tahan lagi lihat teman - teman kita mati sia - sia di tangan pembunuh itu .

Astrid mengetik SMS dengan cepat dan langsung di-Send ke nomor Handphone pacarnya .

Jadi apa yang mau kamu lakukan ?

SMS yang dikirim oleh Astrid sudah masuk ke Handphonenya . Edo membaca sekilas isi SMS itu dan langsung mengirimkan balasannya .

Setelah bel pulang berbunyi dan suasana sekolah kelihatan agak sepi ,kita akan ke kamar mandi perempuan dan menyergap si pembunuh itu . Sebaiknya kamu bawa alat pertahanan diri . Aku yakin pasti dia membawa peralatan tajam . Manatahu dia melakukan perlawanan .

Edo tersentak dengan apa yang dikatakan Astrid melalui SMS . Mula - mula , ia kurang setuju dengan ide yang diutarakan oleh Astrid . Namun , hal ini juga menyangkut keselamatan dan ia berkeinginan mengungkap siapa di balik semua kasus pembunuhan tersebut  , akhirnya ia memutuskan untuk menyetujui ide gila pacarnya tersebut .

Ok , aku mau . Tapi konfirmasikan padaku kalau kamu sudah bersiap - siap .

Sip !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun