Mohon tunggu...
Arina Husna
Arina Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN kiai Haji Achmad Shiddiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pembelajaran Model Berbasis Proyek

24 Juni 2024   12:13 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk

memecahkan suatu proyek atau masalah.

Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek

Learning atau biasa disebut pembelajaran berbasis proyek merupakan upaya

mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Pembelajaran berbasis proyek dikembangkan berdasarkan

filosofi konstruktivisme.1 Model pembelajaran berbasis proyek merupakan

suatu bentuk pembelajaran yang didasarkan pada observasi konstruktivis,

dimana siswa memperoleh pemahaman materi yang lebih mendalam seiring

dengan mengembangkan pemahamannya melalui kerja aktif dan ide. Tidak

hanya mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan teoretis dan praktik,

tetapi juga mendorong siswa untuk merefleksikan apa yang telah mereka

pelajari dalam pembelajaran proyek nyata.

B. Foundation Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Jika

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Project Based Learning berarti pembelajaran

berbasis proyek. Menurut George Lucas, pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai

berikut:

a. Pembelajaran berbasis proyek berbasis kurikulum dan berbasis

standar.Pembelajaran berbasis proyek mengajukan pertanyaan atau menyajikan

masalah kepada setiap siswa untuk dijawab.

b. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

mengharuskan guru dan/atau siswa mengembangkan pertanyaan panduan.

Mengingat setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, pembelajaran

berbasis proyek menawarkan siswa kesempatan untuk . mengeksplorasi konten

menggunakan metode berbeda yang sesuai untuk mereka dan melakukan

eksperimen kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode

pembelajaran yang memaksa siswa untuk membuat jembatan yang

menghubungkan berbagai topik materi. Dengan cara ini, siswa dapat melihat

informasi secara holistik.

C. Pembelajaran Berbasis Proyek Menurut The AutoDesk Foundation 

Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja. Adanya

permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, peserta didik

mendesain proses untuk menentukansolusi atas permasalahan atau tantangan yang

diajukan. Proses evaluasi dijalankan secara berkelanjutan. Peserta didik secara berkala

melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.

D. Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Buck Institute for Education

Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan. Peserta didik secara teratur

melihat kembali apa yang mereka kerjakan. Kelas memiliki atmosfer yang memberi

toleransi kesalahan dan perubahan. Berbeda dengan proses pembelajaran yang

dilakukan secara tradisional, pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk

mengeluarkan ide untuk menyelesaikan masalah yang kompleks yang diambil dari

kehidupan nyata, sehingga tahap-tahap pembelajaran antara keduanya tidak sama.

Tahap penilaian

Berdasarkan penilaian tersebut, guru dapat membuatkesimpulan apakah

kegiatan tersebut perlu diperbaiki atau tidak, dan bagianmana yang perlu

diperbaiki. Tidak satupun metode yang sempurna sehingga dapat dipakai untuk

semua pembelajaran. Laporan-laporan tertulis tentang proyek banyak yang

mengatakan bahwa siswa tekun sampai lewat batas waktu, berusaha keras

dalam mencapai proyek. Banyak sumber yang mendeskripsikan lingkungan

belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil

memecahkan problem-problem yang kompleks.

Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar

adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan

kolaboratif. Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah

bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran

berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa

pembelajaran praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi

waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan

tugas. Tiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat

selalu dipenuhi di dalam proyek.

Sukar untuk memilih proyek yang tepat. Menyiapkan tugas bukan suatu hal yang

mudah.

E. Pendidikan karakter merupakan upaya untuk mengembangkan generasi nasional yang berkualitas dan meminimalisir permasalahan budaya dan krisis karakter bangsa. 7

Oleh karena itu, selain meningkatkan kemampuan kognitif siswa, sekolah harus mampu

membangun landasan yang kuat bagi karakter siswa. Nilai-nilai karakter dapat diajarkan

di sekolah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan pengintegrasian nilainilai karakter ke dalam pembelajaran, yakni. mencocokkannya dengan pembelajaran.

Implementasinya dilakukan oleh guru yang membantu siswa mengembangkan nilai-nilai

karakter. Sejak tahun 2013, Kurikulum 2013 yang disusun pemerintah memberikan

pembelajaran yang mengembangkan karakter batin peserta didik. Guru sejati hanya

dapat muncul ketika mereka mengajar dan membuat rencana pembelajaran yang

sesuai dengan peran tersebut. Dalam pembelajaran, karakter siswa dapat dibentuk

melalui kegiatan nyata. Misalnya melalui model pembelajaran berbasis objek. Ruang

belajar ini juga menjadi salah satu metode pembelajaran yang dianjurkan oleh guru

sekolah karena memuat kegiatan pembelajaran nyata. Oleh karena itu, guru harus

cerdas dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi yang dapat

mengaktifkan siswa adalah pembelajaran berbasis proyek , yang didefinisikan sebagai

pembelajaran untuk mencapai tujuan bersama. PBL dianggap pembelajaran situasional

berdasarkan teori konstruktivis. Tujuan utama pembelajaran konstruktif adalah untuk

meningkatkan kinerja siswa dan mendukung motivasi siswa serta kemandirian belajar

dalam mata pelajaran. Karena sifat khusus dari metode PBL, maka dapat digunakan

untuk meningkatkan keterampilan dasar yang diperlukan siswa untuk mencapai tujuan

pembelajarannya. Guru dikenal sebagai guru masa depan yang mengetahui cara

menggunakan teknologi baru dan menerapkannya secara efektif di ruang kelas di

seluruh dunia.

F. Prinsip pembelajaran berbasis proyek Thomas dalam Wena Sebagai model

pembelajaran, pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu:

Centralization , prinsip sentralisasi menekankan, bahwa pekerjaan proyek adalah inti

dari kurikulum. Model ini merupakan strategi pembelajaran utama dimana siswa

mempelajari konsep dasar pengetahuan melalui kerja proyek. Otonomi, prinsip

otonomi pembelajaran proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam

melaksanakan pembelajaran, yaitu kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri,

untuk bekerja dengan pengawasan dan tanggung jawab. Suhartadi dalam Wena, daftar

tugas siswa, petunjuk kerja praktek, dan lain-lain bukanlah penerapan prinsip

pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek melibatkan tantangan

nyata yang berfokus pada masalah otentik daripada fiksi, dan solusinya dapat

diterapkan di lapangan. Menurut Moursund dalam Wena, beberapa keunggulan

pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut: Meningkatkan motivasi,pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, seperti yang

ditunjukkan sepanjang beberapa baris bukti.

G. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22

Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan

yang perlu dipertimbangkan. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,

sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. Ketika

topik yang diberikan kepada masingmasing kelompok berbeda, dikawatirkan

peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.Model

Pembelajaran dengan Penemuan/Discovery, Model Pembelajaran Berbasis

Masalah , Model Pembelajaran Proyek Sedang belajar.

Semua model pembelajaran tersebut pada dasarnya mempunyai beberapa

perbedaan prosedural, namun terdapat pula persamaan berupa pembelajaran

yang berpusat pada siswa, yaitu memerlukan partisipasi penuh siswa dalam

pembelajaran.

H. PjBL dapat memberikan kesempatan yang optimal untuk meningkatkan kemampuan

berbahasa siswa. Selain itu, Shaffer menjelaskan bahwa PjBL memiliki 10 keunggulan

yang diyakininya dapat melatih kecakapan hidup siswa. Pertama, kerjasama. Hubungan

yang terbentuk melalui kolaborasi adalah bagian besar dari PBL. Siswa tidak hanya

belajar bekerja lebih baik dalam kelompok, memberikan umpan balik, mendengarkan

orang lain dan menyelesaikan konflik yang muncul, serta membangun hubungan positif

dengan guru, yang pada akhirnya menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran.

Selain itu, siswa berinteraksi dengan pihak lain saat mengerjakan proyek, sehingga

meningkatkan pemahaman mereka tentang karir masa depan mereka. Kedua,

pemecahan masalah. Siswa belajar memecahkan masalah. Dan hal ini penting bagi

mereka, karena lebih efektif dalam meliput isu-isu sosial yang nyata. Ketiga, kreativitas.

Siswa menerapkan pemikiran kreatif dan keterampilan inovasi dalam merancang proyek

dan produk baru.

I. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan

yang perlu dipertimbangkan. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. Ketika

topik yang diberikan kepada masingmasing kelompok berbeda, dikawatirkan

peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun