Budaya ini merupakan budaya yang fleksibel dan bersifat internal sehingga menekankan bahwa anggotanya harus memenuhi perannya efisiensinya tinggi dan seharusnya demikian tunjukkan rasa tanggung jawab yang kuat terhadap pembangunan dan menunjukkan lebih banyak komitmen organisasi.
4.Budaya birokrasi (bureaucratic culture)
Budaya ini merupakan budaya yang stabil dan internal. Ada kesinambungan yang besar dalam semua aktivitas organisasi. Melalui ketaatan dan kerjasama para anggotanya organisasi dapat meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi kerja.
BUDAYA ADAPTIF
Budaya adaptif mengacu pada kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan situasi. Ciri-ciri budaya adaptif adalah sebagai berikut:
1.Keterbukaan terhadap perubahan: Anggota organisasi terbuka terhadap perubahan dan siap menghadapinya secara positif.
2.Fleksibilitas: Budaya ini menekankan fleksibilitas dalam cara bekerja, memberikan ruang untuk inovasi dan menggabungkan solusi kreatif.
3.Pembelajaran berkelanjutan: Organisasi dengan budaya adaptif lebih memilih pembelajaran berkelanjutan dari pengalaman dan kesalahan, sehingga memungkinkan perbaikan berkelanjutan.
4.Kepemimpinan suportif: Pemimpin dalam organisasi adaptif memberikan dukungan dan bimbingan, mendorong inisiatif baru dan tidak takut mengambil risiko terkendali.
5.Respon cepat: suatu organisasi dapat merespons dengan cepat dan efektif terhadap perubahan di pasar atau lingkungan.
6.Komunikasi Terbuka: Budaya ini mendorong komunikasi terbuka dan jujur, yang memfasilitasi pertukaran ide dan umpan balik yang konstruktif.