Schein mengidentifikasi tiga tingkat budaya organisasi: artefak dan kreasi artistik, nilai-nilai yang diungkapkan, dan asumsi yang mendasarinya. Dia menekankan bahwa penting untuk memahami asumsi dasar yang penting untuk memahami budaya secara keseluruhan.
2.Teori klasik Geert Hofstede
Hofstede mengembangkan dimensi budaya seperti individualisme vs. Dimensi ini membantu membandingkan dan memahami perbedaan budaya antar organisasi.
3.Teori kritis budaya organisasi (COCTA)
Teori ini menekankan aspek penting dari budaya organisasi, termasuk bagaimana budaya dapat digunakan untuk menjaga kesenjangan dan kekuasaan. Penekanannya adalah pada analisis kritis dan perubahan untuk meningkatkan keadilan sosial.
4.Teori pendekatan sosio-simbolis Charles Perrow
Perrow menekankan simbol dan representasi dalam budaya organisasi. Ia menyatakan bahwa budaya organisasi dapat dilihat melalui makna simbolik dan interpretasi kolektif.
5.Teori keseimbangan dan inovasi organisasi
Teori ini menyatakan bahwa keseimbangan antara stabilitas dan inovasi adalah kunci kelangsungan hidup organisasi. Budaya yang mendukung inovasi dan perubahan dianggap penting.
Setiap teori menawarkan pemahaman unik tentang bagaimana budaya organisasi membentuk, mengembangkan, dan mempengaruhi perilaku organisasi. Kombinasi beberapa teori tersebut sering digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap.
Penerapan Budaya Organisasi dalam Kehidupan Sehari-hari