2. Non earning assets (aktiva yang tidak menghasilkan)
Aktiva yang dapat menghasilkan adalah asset bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Asset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri atas:
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (musyarakah)
3. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al bai’)
4. Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (ijarah)
5. Surat berharga syariah.
Sementara itu, asset bank yang tergolong tidak memberikan penghasilan terdiri atas:
1. Aktiva dalam bentuk tunai (Cash Asset)
Aktiva dalam bentuk tunai terdiri dari uang tunai dalam vault, cadangan likuiditas (primary reserve) yang harus dipelihara oleh bank sentral, giro pada bank dan item-item tunai lainnya yang masih dalam proses penagihan. Dari aktiva tunai ini bank tidak memperoleh penghasilan, kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan tidak berarti. Namun investasi cash assets adalah penting untuk mendukung fungsi simpanan pada bank, dan untuk memenuhi kebutuhan layanan dari bank korespondensi yang berkaitan dengan pembiayaan investasi.
Bank harus memelihara uang tunai dalam vault yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Bank harus dapat memenuhi kebutuhan para nasabah penyimpan dana yang ingin menarik dananya dalam bentuk tunai, meskipun bank juga harus membatasi jumlah investasi dalam bentuk uang tunai, karena jika terlalu banyak maka akan mengurangi tingkat penghasilan bank.