Mohon tunggu...
Annisa Wardani
Annisa Wardani Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Kemampuan Motorik Haus Anak Usia Dini Melalui Bermain Kolase dengan Media Daun Jeruk

1 Februari 2023   07:49 Diperbarui: 1 Februari 2023   07:55 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil observasi pada kegiatan siklus I pertemuan kedua

  • Deskripsi  Hasil Penelitian Siklus II
  • Proses penelitian  fungsi bermain kolase dengan media daun jeruk dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini di kelompok B TK Tunas Harapan Proyonanggan Kecamatan Batang  dilakukan berupa siklus-siklus. Dimana pada penelitian siklus kedua pembelajaran dilaksanakan dalam 2 (dua) pertemuan. 
  • Pertemuan Pertama

    • Perencanaan
  • Pada perencanaan siklus II peneliti mulai melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana penelitian yang telah dipersiapkan. Adapun perencanaan yang dibuat peneliti pada siklus II  pertemuan pertama antara lain:

    • Membuat RPPH
    • Mempersiapkan media untuk bermain kolase dengan daun jeruk
    • Menyiapkan Lembar Observasi sebagai berikut: Lembar Indikator Kinerja Pendidik, Lembar Indikator Kinerja Anak, Lembar Hasil Observasi Penilaian Anak Didik.
    • Pelaksanaan Tindakan .
  • Pelaksanaan tindakan siklus II  pertemuan pertama  dilakukan hari  senin  pada Tanggal 19 Oktober  2020 diamati teman sejawat. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan meliputi 3 tahap, antara lain:

    • Kegiatan Awal
    • Pembukaan dengan berdoa, salam ,absen dan menyanyi
    • Memberi motivasi belajar pada anak
    • Mempersiapkan media untuk kegiatan kolase dengan media daun jeruk
    • Memberi apresiasi
    • Pendidik bercakap-cakap sesuai tema dan sub tema
    • Mengadakan tanya jawab dengan tema
    • Kegiatan Inti
  • Peneliti memperlihatkan dan menjelaskan cara bermain kolase dengan variasi

    • Pemilihan topik/indikator, yaitu menyebut dan Kegiatan Akhir
    • Pendidik menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk,
    • Pelaksanaan kegiatan baik secara individu maupun kelompok dengan arahan pendidik
    • Anak yang belum berhasil melakukan kegiatan diberi bimbingan oleh pendidik, peneliti dibantu oleh teman sejawat membimbing anak untuk tidak berebut dalam kegiatan dan tetap tenang.
    • Pendidik mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.
    • Kegiatan Akhir
  • Peneliti memberikan ulasan cara bermain kolase dengan media daun jeruk dengan benar. Sebelum pulang, anak berdo'a, mengucap salam. Pendidik mengadakan penilaian terhadap hasil belajar anak dan menganalisis pemahaman anak selanjutnya pendidik mengadakan tindak lanjut.

    • Observasi
  • Pada tahap penelitian ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat, dalam mengamati dan mencatat pembelajaran yang telah dilkukan dengan mengisi format observasi, serta penilaian pada pertemuan pertama ini, untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.
  • Tabel 4.13
  • Hasil Observasi  Siklus II Pertemuan Pertama

    • No
    • Aspek
    • Nilai
    • Baik
    • Sedang
    • Rendah
    • F
    • F
    • F
    • 1
    • Menempel sesuai pola
    • 9
    • 3
    • 0
    • 2
    • Kemampuan anak dalam menempel dengan rapi
    • 8
    • 3
    • 1
    • 3
    • Kemampuan anak dalam bermain kolase dengan variasi
    • 8
    • 3
    • 1

    • Keterangan hasil presentase

    •         Berdasarkan Tabel  di atas dilihat presentase dalam peningkatan motorik halus di kelompok B TK Tunas Harapan Proyonanggan Utara Kecamatan Batang Kabupaten Batang  pada siklus II  pertemuan pertama yaitu :
    •        Pada aspek kemampuan anak menempel sesuai pola anak yang memperoleh nilai baik sejumlah 9 anak, nilai sedang sejumlah 3 ana dan pada nilai anak yang rendah sudah tidak ada lagi.
    • Pada aspek kemampuan anak menempel dengan rapi  anak  yang memperoleh nilai baik sejumlah 8 anak, nilai sedang sejumlah 3 anak  dan pada nilai anak yang rendah sejumlah 1 anak.
    • Pada aspek kemampuan anak dalam bermain kolase dengan variasi anak yang memperoleh nilai baik sejumlah 8 anak, nilai sedang sejumlah 3 anak dan pada nilai anak yang rendah sejumlah 1 anak.

      • Refleksi
    • Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama, peneliti dan teman sejawat mengadakan refleksi dan evaluasi bahwa tingkat pencapaian hasil belajar meningkatkan motorik halus anak
    • Berdasarkan pengamatan dengan teman sejawat dan hasil renungan setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada  siklus II pertemuan pertama telah merefleksikan hal-hal sebagai berikut:

      • Pendidik masih kurang detail dalam menjelaskan langkah-langkah bermain kolase dengan media daun jeruk yang benar
    • Pendidik masih belum  mengkoordinir anak-anak dalam kelas.
    • Masih ada anak yang ramai sendiri dan tidak tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
    • Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka peneliti hal-hal sebagai berikut:
    • Mendampingi dan memperhatikan anak secara individual terutama bagi anak-anak yang masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan kolase dengan media daun jeruk.
    • Merancang pembelajaran dengan memperhatikan kondisi anak dengan cara mengurangi rentang waktu kegiatan bermain.
    • Merevisi kembali semua indikator yang belum tercapai
    • Melihat hasil ketuntasan belajar pada siklus II pertemuan pertama masih belum tercapai indikatornya, maka penelitian dilanjutkan pada pertemuan ke dua
  • Gambar 4.4

    Hasil observasi kegitan pada siklus II pertemuan pertama.

    • Pertemuan kedua

      • Perencanaan
    •    Pada perencanaan siklus II peneliti mulai melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana penelitian yang telah dipersiapkan. Adapun perencanaan yang dibuat peneliti pada siklus II pertemuan kedua antara lain:

      • Membuat RPPH
      • Mempersiapkan media untuk bermain kolase dengan daun jeruk
      • Menyiapkan Lembar Observasi sebagai berikut: Lembar Indikator Kinerja Pendidik, Lembar Indikator Kinerja Anak, Lembar Hasil Observasi Penilaian Anak Didik.
      • Pelaksanaan Tindakan II.
    • Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilakukan hari Kamis pada Tanggal 21 Oktober  2020 diamati teman sejawat. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan meliputi 3 tahap, antara lain:

      • Kegiatan Awal
      • Pembukaan dengan berdoa, salam ,absen dan menyanyi
      • Memberi motivasi belajar pada anak
      • Mempersiapkan media untuk bermain kolase dengan media daun jeruk
      • Memberikan apersepsi
      • Pendidik bercakap-cakap sesuai tema dan sub tema
      • Mengadakan tanya jawab dengan tema
      • Kegiatan Inti
      • Pemilihan topik/indikator, yaitu menyebut dan kegiatan lain
      • Pendidik menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk
      • Pendidik menyiapkan Pemilihan topik/indikator, yaitu menyebut dan kegiatan akhir
      •  Pelaksaan kegiatan baik secara individu maupun kelompok dengan arahan pendidik
      • Anak yang belum berhasil melakukan kegiatan diberi bimbingan oleh pendidik, peneliti dibantu oleh teman sejawat membimbing anak untuk tidak berebut dalam kegiatan dan tetap tenang.
      • Pendidik mengadakan tanya jawab sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.
      • Kegiatan Akhir
    • Peneliti memberikan ulasan tentang bagaimana cara bermain kolase dengan kain perca. Sebelum pulang anak berdo'a pulang secara bersama-sama, anak mengucap salam, duduk dengan rapi untuk ditunjuk pendidik  bagi yang duduk dengan rapi akan ditunjuk pulang terlebih dulu. Pendidik mengadakan penilaian terhadap hasil belajar anak dan menganalisis pemahaman anak selanjutnya pendidik mengadakan tindak lanjut

      • Observasi
    •  Pada tahap penelitian ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat, dalam mengamati dan mencatat pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengisi format observasi, serta penilaian pada pertemuan kedua  ini, untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.
    • Tabel 4.14
    • Hasil Observasii Siklus II  Pertemuan kedua

      • No
      • Aspek
      • Nilai
      • Baik
      • Sedang
      • Rendah
      • F
      • F
      • F
      • 1
      • Menempel sesuai pola
      • 10
      • 2
      • 0
      • 2
      • Kemampuan anak dalam menempel dengan rapi
      • 10
      • 1
      • 1
      • 3
      • Kemampuan anak dalam membuat variasi
      • 10
      • 1
      • 1
      • Keterangan hasil presentase

      •         Berdasarkan Tabel  di atas dilihat presentase dalam peningkatan motorik halus anak dapat dilihat sebagai berikut :
      •        Pada aspek menempel sesuai pola anak yang memperoleh nilai baik sejumlah 10 anak, nilai sedang sejumlah 1 anak dan pada nilai anak yang rendah sejumlah 0.
      • Pada aspek menempel dengan rapi anak  yang memperoleh nilai baik sejumlah 10 anak, nilai sedang sejumlah 1 anak dan pada nilai anak yang rendah sejumlah 1 anak.
      • Pada aspek bemain kolase dengan variasi anak yang memperoleh nilai baik sejumlah 10 anak, nilai sedang sejumlah 1 anak dan pada nilai anak yang rendah sejumlah 1 anak.
      • Sehingga kondisi pada siklus II pertemuan kedua ini dari semua aspek, nilai yang baik prosentasenya adalah 83,3% jadi pada pertemuan kedua dari siklus II ini mengalami ketuntasan dari indikator keberhasilan 75% dengan mencapai hasil 85,72%  artinya anak didik kelompok B TK Tunas Harapan melalui kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk sudah mengalami ketuntasan dalam pembelajarannya sehingga tidak perlu melanjutka ke siklus berkutny        

        • Refleksi
      • Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua, peneliti dan teman sejawat mengadakan refleksi dan evaluasi bahwa tingkat pencapaian hasil belajar. Berdasarkan pengamatan dengan teman sejawat dan hasil renungan setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada  siklus II pertemuan kedua telah merefleksikan hal-hal sebagai berikut:

        • Pendidik menjelaskan langkah-langkah kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk dengan jelas.
      • Pendidik  sudah dapat mengkoordinir anak-anak dalam kelas.
      • Hasil yang dicapai sudah mencapai indikator  dan mencapai ketuntasan
      • Gambar 4.5
      • hasil observasi kegiatan kolase siklus ke II
      • Hasil Penelitian
      •        Pada peningkatan motorik halus di kelompok B TK Tunas Harapan  dilaksanakan dengan melalui 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Adapun analisis dari siklus I dan II yaitu:
      • Analisis Siklus I
      •        Pada siklus I upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak dilakukan  2 pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua.
      •        Dalam Pertemuan pertama siklus I dalam peningkatan motorik halus dalam kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk anak pada pertemuan satu untuk yang mendapat nilai baik sudah menunjukkan peningkatan untuk menempel sesuai pola ada 6 anak, kemampuan menempel dengan rapi ada 5 anak, dan kemampuan anak dalam membuat variasi ada 4 anak. Ada 41% rata-rata dari anak yang telah mampu melampaui indicator yang ada.
      •               Dalam Pertemuan kedua Siklus I dalam peningkattan motorik halus dengan kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk yang mampu menempel sesuai pola ada 7 anak,  menempel dengan rapi ada 6 anak dan mampu membuat variasi ada 6 anak. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I pertemuan dua ada peningkatan menjadi 52,5%, hal tersebut terlihat dari anak yang telah mampu melampaui indicator yang ada.
      • Analisis Siklus II
      •        Pada siklus II  peningkatan motorik halus anak dalam kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua.
      •        Dalam Pertemuan pertama Siklus II dalam peningkattan motorik halus dengan kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk yang mampu menempel sesuai pola ada 9 anak,  menempel dengan rapi ada 8 anak dan mampu membuat variasi ada 8 anak. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari anak yang berhasil melampaui indikator yaitu 72,5%.

        • Dalam Pertemuan kedua Siklus II dalam peningkattan motorik halus dengan kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk yang mampu menempel sesuai pola ada 10 anak,  menempel dengan rapi ada 10 anak dan mampu membuat variasi ada 10 anak. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan, yaitu 83,3%.
      • PEMBAHASAN 
      •                  Pada penelitian prasiklus  diketahui bahwa hanya 33,3% anak yang mampu melakukan kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk atau hanya sekitar 4 anak dari 12 anak. Setelah dilakukan penelitian siklus I pertemuan pertama diperoleh prosentase sebesar 41% dan pada pertemuan kedua diperoleh prosentase kenaikan sebesar 52,5%. Maka dapat diketahui ada kenaikan sebesar 11,05%. Namun belum mencapai standar keberhasilan yaitu 75%. Maka perlu diadakan penelitian siklus yang ke II.
      •             Dari hasil siklus II pertemuan pertama diperoleh prosentase sebesar 72,5% dan pada pertemuan kedua sebesar 83,3%. Dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan sebesar 10,8%. Maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini berhasil karena melampaui standar keberhasilan yaitu 75%. Pencapaian yang belum dapat memperoleh standar keberhasilan 100% karena ada sebab tertentu. Ada 2 anak atau sekitar 16% yang belum mencapai standar indikator keberhasilan karena anak kesulitan dalam berkonsentrasi dan anak kesulitan memegang benda kecil, serta anak kurang mandiri dalam mengikuti pembelajaran. Artinya anak masih ditunggu orang tua dan dalam melakukan kegiatan pembelajaran orang tua masih sering terlibat seperti tangan orang tua ikut menuntun saat anak melakukan kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk.
      •             Dari pembahasan diatas disepakati bahwa pencapaian ketuntasan belajar anak telah melampaui batas minimalnya, maka peneliti tindakan kelas yang dilaksanakan di Tk Tunas Harapan Kabupaten Batang berhenti pada siklus II.
    • Pada akhir siklus II terlihat adanya peningkatan yang signifikan yaitu 83,3% dalam peningkatan motorik halus anak yang dilakukan melalui kegiatan bermain kolase dengan media daun jeruk. Hal ini dikarenakan bermain kolase dengan media daun jeruk merupakan hal yang baru bagi anak sehingga rasa ingin tahu anak timbul. Selain itu kegiatan ini sangat mudah dilakukan, dan sudah sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak.

      BAB V

                                   PENUTUP

      Kesimpulan

                  Disimpulkan bahwa melalui bermain kolase dengan media daun jeruk dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini di Kelompok B TK Tunas Harapan Proyonanggan Batang. Dengan prosentase keberhasilan mencapai 83,3% maka artinya tingkat kenaikan ini telah mencapai kriteria baik sekali. Sehingga perbaikan pada siklus selanjutnya tidak perlu dilakukan.

      Saran

      Demi tercapainya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan demi tercapainya tujuan yang diharapkan maka penulis memberikan saran-saran. Yang pertama untuk guru/ pendidik. Guru/pendidik hendaknya memperkaya pengetahuannya agar dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, variatif, inovatif dan menyenangkan sehingga meningkatkan minat belajar anak. Guru/pendidik hendaknya senantiasa memberikan pendampingan kepada anak didik secara berkesinambungan. Guru/ pendidik hendaknya lebih memahami karakter masing-masing anak untuk menghindari kesalahan dalam mengarahkan anak.
       Yang kedua bagi orang tua. Orang tua hendaknya memberi kebebasan kepada anak dan tidak terlalu memaksakan kehendaknya. Orang tua hendaknya aktif berkomunikasi dengan guru/ pendidik agar bisa menyamakan sudut pandang dan tujuan dalam pembelajaran anak. Orang tua hendaknya memberikan dukungan terhadap segala program sekolah. Selain itu orang tua harus memberiakan pengertian pada anak agar bersikap mandiri dengan cara yang halus. Orang tua juga harus membiasakan anak untuk mandiri dan memberi kepercayaan pada anak bahwa dia mampu melakukan kegiatan tersebut.

      Bagi sekolah hendaknya senantiasa memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana dalam pembelajaran yang memadai. Sekolah  hendaknya lebih memperhatikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik tanpa melupakan perhatian akan kesejahteraan mereka agar dapat bertugas dengan baik dan profesional.

      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
      Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun