Penyedia melakukan evaluasi yang dimana terjadi bias berkaitan dengan karakteristik pribadi pekerja misalnya saja seperti suku, agama, gender, atau usia. Ketika ada peraturan atau undang-undang yang melindungi pekerja, diskriminasi tetap menjadi masalah dalam penilaian kinerja.
L. Contoh Evaluasi Penilaian Kinerja
a. Ketepatan waktu masuk dan pulang
Kehadiran karyawan yang tepat waktu, rajin, dan konsisten dapat menunjukkan karyawan tersebut patuh pada peraturan perusahaan terkait jam kerja. Kesadaran dan kewajiban sebagai karyawan juga akan meningkat. Ketika karyawan sering terlambat maka akan berdampak buruk pada produktivitas kerjanya.
b. Sikap karyawan
Karyawan dapat dilai dari sikap, dikarenakan sikap ini merupakan evaluasi kinerja yang tidak dapat diabaikan. Beberapa perusahaan menjadikan sikap sesuai dengan budaya perusahaan dan menjadi syarat nomor satu dalam menilai dan mempertahankan karyawannya. Karyawan dengan sikap yang positif ini maka akan membentuk lingkungan kerja yang baik, dan akan berdampak pada produktivitas kerja.
c. Kejujuran karyawan
Perusahaan yang menjunjung tinggi integritas akan menjadikan kejujuran sebagai syarat utama dalam karyawan. Dalam membentuk kredibilitas yang kuat di mata publik, maka harus mengutamakan kejujuran dalam mebgutarakan berita dan dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H