John M. Ivancevich [4] menjelaskan bahwa OCB sebagai gagasan mengharapkan karyawan untuk bekerja ekstra menjadi penting karena organisasi jasa terus mendominasi pertumbuhan ekonomi. Indikator OCB adalah : 1) Alturism, 2) Courtesy, 3) Compliance, 4) Civic Virtue, and 5) Sportmanship.
Bolino and Turnley [5] mengidentifikasi bahwa organisasi mampu menghasilkan perilaku karyawan yang tidak hanya terfokus pada tugasnya. Indikatornya adalah : 1) Alturism, 2) Courtesy, 3). Sportmanship, 4) Conscientiousness, and 5) Civic Virtue. Atika and Singh [6] melakukan penelitian dan OCB dan menemukan bahwa perilaku OCB memiliki dua karakteristik umum, yaitu: tindakan ini tidak diatur secara langsung (secara teknis tidak diperlukan sebagai bagian dari pekerjaan seseorang), dan tindakan ini mewakili pekerjaan tertentu atau tambahan yang dibutuhkan organisasi dari tenaga kerjanya untuk jadilah orang sukses.
Jennifer M. George [7] menggambarkan OCB sebagai perilaku yang melebihi panggilan tugas yang tidak ditentukan oleh anggota organisasi, perilaku ini penting untuk kelangsungan hidup dan efektivitas organisasi. OCB dibangun dari lima dimensi, yaitu: 1) civic virtue, 2) conscientiousness 3) courtesy, and 4) sportsmanship.
Kinicki et al, [8] menyatakan bahwa OCB adalah perilaku pegawai yang secara tidak langsung melakukan pekerjaan yang melebihi persyaratan organisasi, yaitu: 1) perilaku membangun dan peduli terhadap organisasi, individu yang suka membantu orang lain, 2) perilaku memberikan saran untuk kemajuan organisasi, 3) perilaku bersedia menanggung keadaan yang tidak menyenangkan tanpa mengeluh, dan kehadiran melebihi standar. 4) Perilaku, secara langsung atau tidak langsung, melakukan pekerjaan yang melebihi persyaratan yang ditetapkan organisasi dengan menumbuhkan kesadaran untuk peduli terhadap organisasi dengan membantu rekan kerja, memberikan nasihat, dan loyalitas yang tinggi yang ditandai dengan kesiapan untuk bersedia menanggung keadaan yang tidak menyenangkan.
Colquitt et al, [9] menyarankan bahwa OCB adalah perilaku sukarela individu yang tidak terpengaruh oleh sistem penghargaan yang berkontribusi pada organisasi. Indikatornya adalah:1) alturism, 2) courtesy, 3) sportmanship, 4) voice, 5) civic virtue and 6) boosterism.
Berdasarkan kajian teoritis di atas, dapat disintesa bahwa OCB merupakan perilaku individu yang diwujudkan atas kemauan sendiri (sukarela), yang secara kumulatif (secara keseluruhan) akan mendukung efektifitas fungsi organisasi, dan perilaku tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. eksplisit, tidak diatur oleh sistem penghargaan. formal, yang dapat diukur berdasarkan indikator sebagai berikut : 1) Altruism, 2) Courtesy, 3) Conscientiousness, 4) Sportmanship, and 5) Civic Virtue.
2. Kepribadian
Gibson et al, [10] Kepribadian adalah seperangkat karakteristik, kecenderungan, dan temperamen yang relatif stabil yang dibentuk oleh warisan dan oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang signifikan. Dimensi kepribadian adalah: kehati-hatian, dicirikan oleh perilaku pekerja keras, ketekunan, terorganisir, dapat diandalkan, dan gigih, ekstraversi, yaitu sejauh mana seseorang mudah bergaul, suka berteman, dan tegas dan
Judge [11] Kepribadian adalah dinamika organisasi antara dalam diri individu dengan sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya dengan indikator: 1) Conscientiousness, 2) Extraversion, 3) Agreeableness, 4) Emotional Stability, and 5) Openness to experience.
Luthans [12] menjelaskan bahwa kepribadian adalah bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain dan bagaimana mereka memahami dan melihat diri mereka sendiri, serta bagaimana mengukur karakter lahir dan batin mereka, mengukur sifat-sifat batin dan luar yang terukur dan interaksi antar situasi, dengan indikator : 1) Conscientiousness, 2 ) Extraversion, 3) Agreeableness, 4) Neuroticism, and 5) Openness to Experience.
Hellriegel and Slocum [13] menjelaskan bahwa kepribadian seseorang dapat dijelaskan oleh serangkaian faktor yang dikenal sebagai Lima Besar Faktor Kepribadian. Secara khusus, faktor kepribadian menggambarkan tingkat stabilitas emosional individu, keramahan, keterbukaan diri, kehati - hatian, dan keterbukaan terhadap pengalaman.