OCB yang baik adalah perilaku guru yang mampu melaksanakan tugas pokok seperti yang tertuang dalam uraian tugas ditambah dengan kesadaran melakukan sesuatu yang diyakininya dapat mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Hal ini ditunjukkan melalui perilaku seperti membantu rekan kerja, terlibat dalam struktur organisasi sekolah dan profesi, toleran terhadap keadaan, dan selalu berhati-hati dalam berperilaku agar tidak menimbulkan masalah.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan melalui penyebaran angket kepada 30 guru di 7 SMK PGRI di Kabupaten Bogor ditemukan bahwa terdapat 41,7% guru yang belum optimal dalam membantu rekan, ada 36,7% guru yang belum optimal dalam sikap untuk mencegah masalah, ada 35% guru yang belum optimal dalam sikap melebihi persyaratan minimum, ada 40% guru yang belum optimal dalam toleransi terhadap kondisi ideal, dan terdapat 35% guru yang belum optimal dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi..
Hasil survei di atas menunjukkan bahwa OCB guru masih perlu ditingkatkan dan mengingat bahwa OCB guru merupakan elemen penting yang terkait dengan pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, OCB ini menarik untuk diteliti.
Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan solusi optimal dalam meningkatkan OCB guru dengan mencari cara atau strategi yang tepat untuk meningkatkan OCB yaitu dengan memperkuat variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap OCB guru.Â
Variabel-variabel tersebut adalah kepribadian, komunikasi interpersonal, dan keadilan organisasi. Solusi optimal yang ditemukan kemudian dijadikan sebagai rekomendasi kepada pihak terkait yaitu guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, lembaga penyelenggara sekolah dan dinas pendidikan.
B. Tinjauan Teori
1. OCB (Organizational Citizenship Behavior)
Dennis W. Organ [1] menjelaskan bahwa OCB adalah perilaku seseorang yang diwujudkan atas kehendaknya sendiri (sukarela), yang secara kumulatif (secara keseluruhan) akan mendukung efektivitas fungsi organisasi dan perilaku itu, baik secara langsung maupun eksplisit, tidak diatur oleh sistem penghargaan. Adapun indikator OCB adalah 1) Altruism, 2) Courtesy, 3) Conscientiousness, and 4) Civic Virtue.
Fred Luthans [2] berpendapat bahwa OCB adalah ciri-ciri (traits) kepribadian tertentu yang terdapat pada individu, yaitu sifat kooperatif, senang membantu dan peduli terhadap orang lain, serta ikhlas dalam bekerja. OCB dibangun dari lima dimensi, yaitu : 1) altruism, 2) conscientiousness, 3) civic virtue, 4) sportsmanship, and 5) Courtesy.
McShane and Von Glinow [3] mendefinisikan OCB sebagai berbagai bentuk kerjasama dan membantu orang lain yang mendukung organisasi sosial dan konteks psikologis.Â
Dimensi OCB adalah: 1) belajar mandiri (pembelajaran mandiri), 2) partisipasi kesejahteraan sosial, 3) menjaga keharmonisan interpersonal di tempat kerja (menjaga keharmonisan interpersonal di tempat kerja), dan 4) kepatuhan terhadap norma-norma sosial yang ada di masyarakat. (pemenuhan norma-norma sosial yang ada di masyarakat). Perilaku yang diwujudkan atas pilihan sendiri dengan tujuan baik kepentingan organisasi maupun pribadi.