Masyarakat 3.0 memungkinkan produksi massal dan mendorong industrialisasi selama revolusi industri; Selain itu, Society 4.0 adalah masyarakat informasi di mana aset tidak berwujud dihubungkan melalui jaringan informasi untuk meningkatkan nilai. Dalam evolusi ini, Society 5.0 adalah masyarakat informasi yang dibangun di atas Society 4.0 dan menargetkan masyarakat kaya dan miskin.
Tujuan dari Society 5.0 adalah untuk membangun masyarakat yang berpusat pada manusia di mana orang dapat menjalani kehidupan berkualitas tinggi yang penuh dengan aktivitas dan kenyamanan sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi dan mengatasi masalah sosial. Ini adalah masyarakat yang akan menguraikan berbagai kebutuhan orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, wilayah, dan bahasa. dengan menyediakan produk dan layanan penting, penggabungan dunia maya dan dunia nyata (ruang fisik) untuk menghasilkan data berkualitas tinggi dan dari sana mengembangkan nilai dan solusi baru untuk masalah adalah kunci realisasinya.Â
Masalah Jepang, seperti populasi yang menua (26,3% telah mencapai usia 65 tahun), angka kelahiran yang menurun, dan infrastruktur yang memburuk; Visi nasional Jepang adalah masyarakat baru yang mengutamakan manusia; Meski strategi pertumbuhan Jepang disebut Society 5.0, banyak negara lain pada akhirnya akan menghadapi kendala serupa.Â
Sebagai gambaran dalam skala global, diantisipasi bahwa pada tahun 2050, lebih dari 20% populasi akan berusia di atas 60 tahun. Ini pada dasarnya berarti bahwa, meskipun jumlahnya mengejutkan di Jepang saat ini, semua negara termasuk Indonesia harus memperhatikan apa yang Jepang lakukan dan bagaimana Society 5.0 ini benar-benar bekerja karena kita akan mendapat banyak pelajaran dari populasi yang menua dan masih banyak lagi.
Kantor Kabinet Jepang mendefinisikan Society 5.0 sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia yang mengintegrasikan ruang virtual dan fisik 4.0 untuk mencapai keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial. Lantas, mengapa era masyarakat 5.0 muncul? Gagasan Society 5.0 muncul di Jepang sebagai hasil kajian terhadap era revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mengurangi peran manusia.Â
Melalui gagasan ini, diharapkan data besar yang dikumpulkan di internet dari semua aspek kehidupan akan diubah menjadi pengetahuan baru dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam menciptakan peluang yang bertujuan untuk mengimplementasikan inovasi dari revolusi industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), big data, kecerdasan buatan (AI), robot, dan ekonomi yang terbagi ke dalam setiap industri dan lingkungan sosial sehingga dapat menangani berbagai isu sosial.Â
Dengan melakukan, masyarakat masa depan akan menjadi masyarakat di mana layanan dan nilai baru terus dikembangkan, meningkatkan keharmonisan dan keberlanjutan manusia. Ini adalah masyarakat yang sangat cerdas yang dikenal sebagai Society 5.0. Jepang akan mulai memimpin paket untuk mewujudkannya di depan negara-negara lain di seluruh dunia.
1. Inovasi Kebijakan Menurut Administrasi Publik.
Salah satu inovasi dalam kebijakan representasi adalah paradigma administrasi publik yang berbasis New Public Services (NPS). Prinsip-prinsip NPS meliputi:
a) Menempatkan penekanan dengan membangun hubungan kepercayaan dan kerjasama sesama warga serta pelanggan.
b) Kepentingan umum menyatukan tanggung jawab dan kepentingan.