Dalam tiga hentakan, sang penyanyi wanita mulai melantunkan suara emasnya menyanyikan sebuah lagu.
"Wajahmu kupandang dengan gemas
Mengapa air mata slalu ada di pipimu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa"
Para pengunjung bar melambaikan tangan mereka mengikuti irama lagu ke kanan dan kiri. Sang gitaris kembali memetik senar dengan penuh penghayatan. Begitu pula dengan Ari yang terlihat menikmati musik yang ia bawakan.
"Apakah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti akan berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa"
Senyum di wajah Ari mengembang. Tak ada lagi beban dalam hatinya. Ari seperti sudah mengikhlaskan semuanya. Ia pun sudah tahu mau dibawa kemana hidupnya sekarang.