Terlihat oleh Ari wajah Rita yang sembab. Kantung matanya membesar. Sepertinya Rita menangis semalaman. Menangisi siapa lagi kalau bukan Ari?
Hati Ari tergerak. Ia berjalan menuju Rita. Ari menepuk pundak Rita pelan.
Rita pun terjaga dari mimpinya. Ia langsung menoleh ke arah Ari. Seketika hati Rita meleleh memandangi wajah keponakannya. Tangis Rita langsung pecah. Ia berdiri lalu memeluk tubuh Ari.
"Ari!!!" seru Rita.
Ari membalas pelukan tubuh Rita. Seketika ia merasakan kehangatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Rasanya seperti.... Ari memeluk ibunya sendiri! Ari sampai tak mampu berkata-kata.
Rita tak henti-hentinya menangis, begitu pula Ari. Ia turut menumpahkan air matanya. Mereka terus berpelukan erat.
"Maaf... Maaf..."
Tak banyak yang dapat Ari ungkapkan selain kata maaf bagi Rita. Mereka berdua membisu dalam tangis. Hanya butiran air mata mereka yang mampu menjelaskan perasaan mereka saat ini.
---
Jari telunjuk Ari menekan sebuah tuts piano. Disambung dengan kelingkingnya yang menekan tuts berbeda. Dua not tersebut mengawali serangkaian intro lagu bernada jazz ballad.
Di baris kedua, sang pemain gitar akustik mulai memetik gitar. Suaranya berpadu dengan dentingan piano Ari. Harmonisasi keduanya terasa tenang dan menyejukkan.