Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tumbal Sebuah Sipnosis Film

22 November 2023   12:11 Diperbarui: 22 November 2023   12:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hantu di tengah modernisasi desa ini masih adakah atau ini sekedar sebuah kepercayaan semu dan sering digunakan oleh orang atau masyarakat tertentu untuk sebuah kearifan lokal semata atau untuk memperjuangkan suatu tujuan politik tertentu membuat gundaha mas insinyur Budiman.

Benarkah kutukan kuburan tua dan para leluhur ini tidak berkenan untuk dipindah  sehingga membuat celaka bagi orang yang melintas dan ini sungguh dipercaya mas Budiman karena sejak kecil lahir desa ini namun persepsi inikah yang akan diperjuangkan untuk supaya orang tidak takut lagi melintas di jalan baru ini.

Budiman dan istri dirumah seakan tidak percaya dengan semua kejadian kecelakaan yang selalu saja menimpa para pengendara kala sore menjelang malam di jalan baru itu resahnya di pikirnya sampai rumah ketika segelas kopi sore itu disediakan oleh istrinya di depan meja kecil ruang makan keluarganya'

Budiman : resah dan gelisah menghampirinya raut wajah seakan tidak percaya ketika menemukan pendukung mbah karsa dan mas Brewok masih saja percaya kejadian itu adalah ulah jin penghuni ujung jalan baru yang menjadikan sebab semu kecelakaan  yang terjadi.

Istri            : monggo lho mas di minum kopinya

Budiman    : ya dik terimakasih ( di seruputnya segelas kopi sore itu dengan senang)

Istri            : masih mikir tentang jalan baru niku po mas?

Budiman  : ya dik aku ora ngiro jalan baru itu masih saja di masalahkan dengan kejadian-kejadian tidak masuk akal.

Istri              : lha pripun ?

Budiman     : kae dik mas Budiman putrane pak lurah

Istri          : onten kejadian malih to mas?'

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun