Warga 2 Â Â Â : tadi malam mas Permadi tiba-tiba jatuh untuk tidak apa-apa mbah
Mbah Karso : sik tunggu ngeyel tak kon lungo ora  gelem isih seneng golek kanca
Warga 2 Â Â : Pados Tumbal mbah?
Mbah Karso : ora, aku ora omong lho ..
Pak Brewok : tumbal pripun mbah?
Mbah Karso : tumbal maksudku isih akeh sik salah wektu memindah makam kaeÂ
Pak Brewok : namun pembangunan jalan itu sudah lancar mbah dan migunani bagi semua
Mbah Karso : wektu sik omong, akeh kang kacilakan ing dalan anyar kuwi bener to? Ngono  kuwi aku arep mindah sik tunggu  oleh to?
Adegan 3 Â flashback
Jalan baru itu memang masih baru dan baru selesai awal tahun baru  kemarin halus dan mulus jalan itu pernah mendapat tolakan dari beberapa tetua desa kami dan juga para pemuda karena membuat makan leluhur kami tergusur dan itu  tetap dijalan kontraktor pembuat jalan itu. Beberapa orang yang menolak  alasannya kuat karena itu makam leluhur kami dan dan itu sebenarnya tetap kukuh kami tolak namun jalan itu tetap dikerjakan oleh pemerintah alasannya untuk mempermudah akses  perekonomian antar desa yang kebetulan juga memotong tengah dusun kami.
Beberapa orang masih yakin bahwa jalan itu ada yang sengaja menanamkan sesuatu untuk pesugihan juga ada yang percaya ini kutukan para leluhur kami yang tidak terima makamnya di gusur untuk membuat jalan baru itu.
Sebagian orang percaya adanya penampakan hantu di sepanjang jalan baru  itu ada yang melihat penampakan hantu pocong, hantu lainnya yang membuat semakin sepi saja orang lewat jalan baru itu.
Beda dengan jalan kampung kami yang rusak dan gelap namun masih  banyak orang yang melaluinya setiap hari dan inilah ironisnya saat ini.