Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tumbal Sebuah Sipnosis Film

22 November 2023   12:11 Diperbarui: 22 November 2023   12:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kayi Sadar       : Benar mas Budiman

Insinyur Budiman : semua ini sebuah resiko yang harus kita  tanggung

Jalan yang meminta tumbal bagi siapa yang melewatinya adalah sebuah isu yang berkembang dan membuat gusar mas budiman dan kyai sadar saat ini. Fokus adanya permintaan tumbal seakan kilas balik dari penolakan banyak warga yang mempunyai ahli waris makam tua dan keramat yang terlanjur sudah tergusur oleh pembuatan jalan baru itu,

Kyai sadar                    : banyak orang belum paham manfaat jalan baru itu mas

Insinyur Budiman       :  Menurut teknologi nampaknya masih banyak perbaikan dari segi kontur jalan dan juga rambu-rambu pak kyai

Kyai sadar             : namun ini kepercayaan masyarakat tidak bisa ditolak dengan persepsi teknologi

Insinyur Budiman        : sadar pak ada perbedaan teknologi dan persepsi tradisional masyarakat itu wajar   

Teknologi selalu melangkah  kedepan lebih maju, dan persepsi masyarakat tradisional juga tetap harus dihargai dan di hormati apalagi kepercayaan yang merekaa punyai harus juga kita juga kita hormati semua itu           

Adegan 5

Hantu di tengah modernisasi desa ini masih adakah atau ini sekedar sebuah kepercayaan semu dan sering digunakan oleh orang atau masyarakat tertentu untuk sebuah kearifan lokal semata atau untuk memperjuangkan suatu tujuan politik tertentu membuat gundaha mas insinyur Budiman.

Benarkah kutukan kuburan tua dan para leluhur ini tidak berkenan untuk dipindah  sehingga membuat celaka bagi orang yang melintas dan ini sungguh dipercaya mas Budiman karena sejak kecil lahir desa ini namun persepsi inikah yang akan diperjuangkan untuk supaya orang tidak takut lagi melintas di jalan baru ini.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun