"Berarti tadi siang kamu juga memperhatikanku!" kata Soso sambil memiringkan tubuhnya dan menghadap Tatiana.
Pipi Tatiana langsung merona.
"Ayo ngaku!" kata Soso.
Tatiana tak menjawab. Ia menelentangkan lagi badannya dan menghadap ke langit. "Iya, sedikit..." jawabnya.
Soso tertawa. "Ya berarti aku juga nggak salah dong kalau memperhatikanmu..."
Tatiana tak menjawab. "Koba, kau lihat ke langit..." katanya.
Soso memalingkan wajahnya ke atas. Duh, ada sesuatu yang tak beres dengan langit yang tadinya biru itu. Mendadak saja banyak awan kelabu yang berkumpul.
"Gawat, mendung...." kata Soso. Ia lalu bangkit.
Tatiana ikut bangkit. "Gimana nih?"
"Kita nggak bisa berada di sini, bahaya..." kata Soso. "Ayo kita turun..."
Soso mengulurkan tangannya dan membantu Tatiana bangkit. Sementara langit makin bertambah gelap. Mereka lalu bergegas untuk meninggalkan tempat itu. Tapi Tatiana terlihat kesulitan berjalan cepat dengan pakaiannya itu. Apalagi tetesan air mulai turun, makin lama makin banyak, dan berubah menjadi hujan.