Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (72) Gombalan Hujan

7 Februari 2021   23:51 Diperbarui: 8 Februari 2021   22:16 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso menggeleng.

"Pasti bohong!"

"Kenapa kamu bilang begitu?" tanya Soso.

"Karena kulihat kamu tadi sangat pede waktu mendekatiku..."

Soso tertawa. "Pede nggak berarti aku punya cewek kan?"

"Bohong..." kata Tatiana lagi, "Di Tiflis kan banyak cewek-cewek Rusia yang cakep-cakep..."

Soso nyengir, "Tapi nggak ada yang secakep kamu!"

Tanpa diduga tangan Tatiana mendarat di pinggangnya dan mencubitnya dengan keras. Soso berteriak antara kesakitan dan kegelian.

"Cowok kayak kamu pasti banyak ceweknya, suka menggoda cewek-cewek..." kata Tatiana.

"Kenapa kau bilang begitu?"

"Karena tadi aja banyak cewek-cewek yang ngeliatin kamu. Cewek-cewek Rustavi di jalanan tadi itu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun