Mohon tunggu...
Ali NurDien
Ali NurDien Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Manajemen Dakwah UIN SAIZU

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Manajemen Karir dan Kesejahteraan Karyawan di Kampung Kuliner Kroya

17 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN

Dalam dunia kerja, manajemen karir dan kesejahteraan karyawan merupakan faktor

penting yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas sebuah perusahaan. Manajemen

karir yang baik dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan serta merencanakan

jenjang karir mereka di dalam perusahaan. Sementara itu, kesejahteraan karyawan, baik dalam

bentuk gaji, tunjangan, maupun fasilitas lainnya, turut memengaruhi loyalitas dan motivasi

kerja. Hal ini membuat perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam mengelola sumber

daya manusia.

Penelitian ini difokuskan pada Kampung Kuliner Kroya, sebuah usaha kuliner lokal

yang menjadi salah satu penyedia lapangan kerja di wilayah Kroya. Sebagai usaha yang

bergerak di sektor informal, Kampung Kuliner Kroya memiliki sistem manajemen karyawan

dengan karakteristik unik. Berbeda dengan perusahaan formal, usaha kuliner kecil sering kali

menghadapi tantangan dalam menyediakan kesejahteraan optimal bagi para pekerjanya, seperti

minimnya jaminan pensiun, variasi gaji, dan sistem pelatihan yang sederhana.

Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan pihak pengelola

Kampung Kuliner Kroya. Wawancara ini mencakup berbagai aspek penting, seperti tahapan

perekrutan karyawan, pelaksanaan training atau pelatihan kerja, sistem penggajian, serta

fasilitas kesejahteraan yang diberikan. Semua aspek tersebut ditelaah untuk memberikan

gambaran komprehensif tentang bagaimana manajemen sumber daya manusia dijalankan di

usaha kecil tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami lebih dalam bagaimana

usaha kuliner lokal seperti Kampung Kuliner Kroya mengelola sumber daya manusia di tengah

keterbatasan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan

dalam sistem manajemen karir dan kesejahteraan karyawan agar usaha kecil ini dapat semakin

berkembang dan memberikan dampak positif bagi pekerjanya.

METODE PENELITIAN

 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan

data melalui wawancara. Informan kunci dalam wawancara adalah manajer sumber daya

manusia atau karyawan yang bertanggung jawab dalam perekrutan. Data yang diperoleh

dianalisis secara sistematis untuk mendapatkan gambaran terkait manajemen karir dan

kesejahteraan di Kampung Kuliner Kroya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Dalam mengelola sebuah usaha, terutama di sektor kuliner lokal, proses manajemen

karyawan menjadi aspek krusial yang memengaruhi kelancaran operasional. Kampung Kuliner

Kroya, sebagai salah satu usaha kuliner lokal di wilayah Kroya, memiliki sistem manajemen

sumber daya manusia yang cukup sederhana namun efektif. Dalam bagian ini, akan dibahas

mengenai proses rekrutmen dan seleksi, pelatihan karyawan, sistem penggajian, tunjangan

kesejahteraan, serta penunjukan tanggung jawab karyawan sesuai dengan kondisi operasional

yang ada.

1) Proses Rekrutmen dan Seleksi

Kampung Kuliner Kroya menerapkan proses rekrutmen yang sederhana dan efisien

untuk mendapatkan karyawan. Rekrutmen ini dilakukan melalui tahapan wawancara

selama satu hari. Proses ini dinilai efektif dalam menghemat waktu dan sumber daya,

mengingat usaha kuliner memiliki lingkungan kerja yang cepat dan dinamis. Dalam proses

seleksi, prioritas diberikan kepada calon karyawan yang memiliki pengalaman kerja

sebelumnya, khususnya di rumah makan atau usaha serupa. Pengalaman ini menjadi

indikator kesiapan calon karyawan dalam beradaptasi dengan ritme kerja di Kampung

Kuliner Kroya.

2) Pelatihan Karyawan

Setelah melalui tahapan rekrutmen, karyawan yang lolos seleksi diwajibkan mengikuti

pelatihan selama satu minggu. Pelatihan ini dilaksanakan dalam jadwal kerja penuh,

dimulai dari pukul 08.00 hingga 21.00 setiap harinya. Dalam periode pelatihan ini,

karyawan diberikan pemahaman yang mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan posisi atau jabatan yang akan mereka isi. Pelatihan ini bertujuan untuk

memastikan setiap karyawan mampu menjalankan pekerjaannya secara efektif dan efisien

ketika mulai terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari.

3) Sistem Penggajian

Sistem penggajian di Kampung Kuliner Kroya ditentukan berdasarkan jabatan dan

tanggung jawab masing-masing karyawan. Gaji yang ditawarkan berkisar antara

Rp1.200.000 hingga Rp2.500.000 per bulan. Rentang gaji ini dianggap wajar dan sesuai

dengan standar usaha kuliner lokal di wilayah Kroya. Namun, meskipun demikian, terdapat

potensi pengembangan dalam hal kesejahteraan karyawan, seperti pemberian tunjangan

tambahan atau insentif berbasis kinerja yang dapat meningkatkan motivasi serta loyalitas

mereka terhadap perusahaan.

4) Tunjangan dan Kesejahteraan

Kesejahteraan karyawan di Kampung Kuliner Kroya ditunjukkan melalui pemberian

Tunjangan Hari Raya (THR). Setiap karyawan menerima THR sebesar satu bulan gaji

menjelang hari raya. Pemberian THR ini menjadi salah satu bentuk apresiasi perusahaan

terhadap karyawan serta membantu memenuhi kebutuhan mereka saat hari besar. Namun,

di sisi lain, tidak adanya jaminan pensiun menjadi tantangan tersendiri. Karyawan yang

bekerja di sektor ini, khususnya yang bukan pegawai negeri sipil (non-PNS), menghadapi

ketidakpastian kesejahteraan di masa tua. Hal ini mencerminkan keterbatasan usaha kecil

dalam menyediakan jaminan jangka panjang bagi pekerjanya.

5) Kekosongan Jabatan dan Tanggung Jawab

Penunjukan tugas dan tanggung jawab karyawan di Kampung Kuliner Kroya dilakukan

secara fleksibel. Sistem ini diterapkan untuk mengatasi kekosongan jabatan yang terjadi

sewaktu-waktu, baik karena pergantian karyawan atau peningkatan kebutuhan operasional.

Fleksibilitas dalam penunjukan tanggung jawab ini memungkinkan perusahaan tetap dapat

berjalan lancar meskipun menghadapi keterbatasan tenaga kerja. Namun, pendekatan ini

juga membutuhkan kesiapan karyawan dalam menjalankan berbagai tugas di luar posisi

utamanya.

Dengan sistem manajemen karyawan yang sederhana namun fleksibel, Kampung Kuliner

Kroya berhasil menjaga kelancaran operasional usaha kulinernya di tengah tantangan

lingkungan kerja yang dinamis. Proses rekrutmen yang cepat dan efektif, pelatihan yang

terstruktur, serta sistem penggajian yang disesuaikan dengan tanggung jawab karyawan

menjadi fondasi penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Meskipun masih terdapat

keterbatasan, seperti ketiadaan jaminan pensiun dan potensi peningkatan kesejahteraan melalui

tunjangan tambahan, pendekatan ini mencerminkan upaya yang sejalan dengan kemampuan

usaha kecil dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan perusahaan.

Pada waktu yang akan dating, pengembangan sistem manajemen yang lebih berorientasi

pada kesejahteraan jangka panjang akan menjadi langkah strategis bagi Kampung Kuliner kroya. Dengan memperhatikan aspek keseimbangan kerja, insentif tambahan, dan apresiasi yang lebih luas terhadap kontribusi karyawan, usaha ini memiliki peluang untuk tumbuh lebih berkelanjutan dan memberikan dampak positif, baik bagi karyawan maupun keberlangsungan 

bisnisnya. 

KESIMPULAN 

Kampung Kuliner Kroya memiliki sistem manajemen karir dan kesejahteraan 

karyawan yang sederhana namun efektif. Proses rekrutmen yang cepat melalui wawancara satu 

hari, pelatihan intensif selama seminggu, dan sistem penggajian yang sesuai dengan jabatan 

menjadi faktor utama yang mendukung kelancaran operasional. Selain itu, pemberian 

Tunjangan Hari Raya (THR) menunjukkan adanya perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, 

meskipun tidak ada jaminan pensiun yang disediakan. Meskipun begitu, masih ada peluang 

untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menambahkan tunjangan atau insentif 

berbasis kinerja. 

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan pentingnya fleksibilitas dalam 

pembagian tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kelancaran usaha. Walaupun menghadapi 

keterbatasan, seperti minimnya jaminan pensiun, Kampung Kuliner Kroya bisa 

mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem manajemen yang lebih fokus pada 

kesejahteraan jangka panjang. Hal ini bisa meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan, 

yang pada akhirnya berdampak positif bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha. 

DAFTAR PUSTAKA 

Hasibuan, M. S. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 

Mangkunegara, A. A. A. P. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: 

PT Remaja Rosdakarya. 

Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media 

Group. 

Tambunan, T. T. H. (2019). UMKM di Indonesia: Masalah dan Kebijakan. Jakarta: LP3ES. 

Irawan, B., & Sukandar, D. (2021). "Analisis Kesejahteraan Karyawan Usaha Kuliner 

di Sektor Informal." Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 15(2), 67-75. 

Priyono, A. (2020). "Strategi Pengembangan SDM di Usaha Kecil." Jurnal Manajemen 

UMKM, 12(1), 45-55. 

Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun