dengan karakteristik unik. Berbeda dengan perusahaan formal, usaha kuliner kecil sering kali
menghadapi tantangan dalam menyediakan kesejahteraan optimal bagi para pekerjanya, seperti
minimnya jaminan pensiun, variasi gaji, dan sistem pelatihan yang sederhana.
Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan pihak pengelola
Kampung Kuliner Kroya. Wawancara ini mencakup berbagai aspek penting, seperti tahapan
perekrutan karyawan, pelaksanaan training atau pelatihan kerja, sistem penggajian, serta
fasilitas kesejahteraan yang diberikan. Semua aspek tersebut ditelaah untuk memberikan
gambaran komprehensif tentang bagaimana manajemen sumber daya manusia dijalankan di
usaha kecil tersebut.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami lebih dalam bagaimana
usaha kuliner lokal seperti Kampung Kuliner Kroya mengelola sumber daya manusia di tengah