Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Etika dan Kosmologi "Halak" Simalungun

22 Februari 2023   11:41 Diperbarui: 22 Februari 2023   11:45 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Suber poto: budayadansejarahsimalungun.wordpress.com)

Setiap orang memiliki kelemahan dan kesalahan. Sebagai pribadi yang menjungjung nilai-nilai kebenaran, setiap orang tidak boleh menipu dan memojokkan seseorang karena kesalahannya (ulang songon anduhur roba molo mangagaki). Dimanapun halak Simalungun berada dia harus senantiasa membawa kesatuan dan bukan perpecahan (ulang songon sibolah suyu). 

Hidup juga perlu ditata dengan baik (ulang songon partolurni dayok ajar-ajar) agar tidak hacur dan merugikan (ulang songon partiga-tiga sipahunjang). Setiap orang harus mampu mengatur diri dan keinginannya. Segala sesuatu yang berlebihan adalah buruk. Oleh karena itu hidup yang baik adalah sesuai dengan kapasitas dan porsinya (ulang songon sialis sanggar).

8.3.3 Berbicara Yang Benar

Halak Simalungun sangat menjungjung tinggi kejujuran dan kebenaran. Berbohong tidak hanya merugikan orang lain melainkan juga diri sendiri. Semakin seseorang banyak berbicara, maka semakin besar pula kemungkinan baginya untuk tidak mengatakan yang benar. Perlu kehati-hatian dalam menyampaikan informasi. Agar kesalahan semakin diminimalisir, halak Simalungun tidak boleh terlalu banyak berbicara, terlebih jika kebenarannya tidak dapat dipastikan.

Sebelum mengungkapkan sesuatu, seseorang harus memikirkanya secara cermat terlebih dahulu. Jangan sampai perkataanya menjerumuskan dirinya sendiri (ulang songon ganjou manusuk hu tontonni). Untuk itu halak Simalungun dihimbau untuk menahan diri untuk berbicara hal yang tidak penting dan perlu (ulang songon tahul-tahul parlobei bibir). Berbicaralah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing (ulang songon salung marbarita bani ansubah). Pembicaraan yang tidak berguna akan dilupakan orang (ulang songon  manggatgat goyong-goyong, bueinan sibursikkonon). Semakin banyak seseorang berbicara, semakin banyak pula ia mengungkapkan kelemahan dan kekurangannya (ulang songon gung na bolah patarisahkon ugahni).

8.3.4 Bertindak dan Bekerja Yang Benar

Menunda keputusan dan pekerjaan yang baik merupakan perbuatan yang tercela. Hidup seseorang haruslah benar. Perilaku yang tampak jauh lebih berguna daripada kata-kata yang baik. Nasehat yang bijaksana tidak akan berguna jika seseorang tidak mengamalkannya dalam hidupnya (ulang songon pansur na tading limut). Bekerja tidak cukup hanya semangat dan keinginan, tetapi juga dibarengi dengan kemampuan. Keingginan dan semangat untuk bertindak  jika tidak diimbangi dengan kealehan akan menjadi sia-sia (ulang songon pandihar na mulak hu bani buluh). Setiap perbuatan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan total. Tekad yang kuat dan perhitungan yang akurat sangat dibutuhkan (ulang songon pangultop ni si darendan). Hal-hal bodoh yang dapat merugikan diri sendiri harus dielakkan (ulang songon parponop ni tanggiling). Setiap pekerjaan baik yang dilakukan tidak perlu diwartakan. Terlebih jika berita tersebut jauh melebihi kenyataan yang ada (ulang songon barita dongkei gajah, barita mangur-angur balanga lang isian).

Setiap pekerjaan harus diselesaikan sampai akhir (ulang mandosari dob konsi lusut). Tugas-tugas dikerjakan sesuai arah dan rencana yang sudah ditentukan. Jangan menjadi orang yang sok sibuk, tetapi tidak jelas arah dan hasil pekerjaanya (ulang songon lutu-lutu lumajang). Rencana yang baik tidak akan berguna jika hanya dalam agan-agan (ulang songon tampua tunggal, molo manrube-rube mahol marsidobi).

8.3.5 Hidup Dengan Benar

Hidup harus benar agar disenangi dan tidak disingkirkan orang lain. Hidup menjadi baik jika setiap orang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (ulang songon tanggiang na hapuluan) serta tidak merugikan sesama disekitarnya (ulang songon mandimpakkon tatadu). Penting untuk selalu mengingat kebaikan dan jasa orang lain (ulang songon manramotkon tanja na tading). Hidup yang tidak berkembang adalah hidup yang tidak bermakna. Status hidup anak harus lebih baik dari derajat hidup orangtuanya (ulang songon goluhni simarunap-unap). Setiap orang harus berlomba untuk menjadi baik dan maju (ulang songon halto marluma marurus hutoruh).

Daripada memaksa orang lain, halak Simalungun memilih untuk lebih menyesuaikan diri dengan mereka. Berhadapan dengan budaya atau suku yang berbeda,  halak Simalungun tidak teguh dalam mempertahankan identitasnya. Demi menyenangkan orang lain dan hidup dengan tenteram halak Simalungun sangat toleran dan bahkan terkesan mengalah. Sikap tersebut disebut sebagai ahap Simalungun.  Ahap adalah perasaan sepenanggunan dan seperjuangan (sada parmuluan). Meskipun tidak diucapkan, halak Simalungun sudah saling memahami dan berpihak satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun