Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ompyang Jimbe

2 Februari 2023   06:38 Diperbarui: 13 September 2024   08:24 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

San Thuk mengetuk rumah Ki Tanggono pelan sekali. Tubuhnya yang terus berkeringat karena ketakutan tidak mampu ia sembunyikan. Pintu membuka.

"Pulanglah. Aku tidak mau terlibat perkara dengan Mbah Ompyang!"

Pintu menutup kembali. San Thuk hampir tidak bisa menguasai dirinya. Tiba-tiba saja tubuhnya terhuyung. Tapi dipaksa untuk mundur dari pintu. Kemudian memutar. Dan pergi dengan langkah yang sangat berat.

***

"Sebenarnya apa yang terjadi, Rud?"

"Ini adalah kisah lama. Terjadi sekitar hampir empat puluh tahun yang lalu. Tapi efeknya masih sampai hari ini." Rudi menjawab hati-hati. "Kata Eyangku, keris keramat Ompyang atau Mbah Ompyang itu sedang mencari tumbal tujuh turunan. Yang kelima sudah mati. Masih ada dua. Aku sebenarnya tidak peduli. Toh, itu bukan keluargaku. Namun entah kenapa, naluriku mengatakan aku harus terlibat. Aku yakin, semua misteri ini akan ada ujungnya. Tidak berhenti pada terpenuhinya tumbal saja."

"Lalu aku bisa bantu apa? Besok kita juga akan sowan ke rumah Ki Jogo Nyowo."

"Yaaaaah, minimal aku tahu apa itu Keris Ompyang. Dan membantuku memutus rantai tumbal itu."

"Baiklah. Tapi sepanjang yang aku tahu, Keris Ompyang ini hanya keris pesugihan. Ia tidak meminta tumbal. Yang diminta hanya kembang setaman yang diletakkan di kamar tengah tiap malam Jumat Pon. Tidak ada ritual khusus. Keris Ompyang tidak seperti Tuyul atau pesugihan yang lain. Beda. Keris Ompyang ini ibaratnya seperti mahabbah. Penarik rezeki. Nyoninya adem. Warnanya biru. Dan belum pernah aku mendengar, Keris Ompyang ini sudah membunuh. Di rumah pamanku saja, keris ini sering dibuat mainan anaknya."

"Kamu pernah dengar jika Keris ini Nyoninya juga sakti?"

"Masalah itu, biar Ki Jogo Nyowo yang menjelaskan. Urusan kekuatan Nyoni tidak semua orang bisa menimbang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun