Emak mengangguk kecil dan tersenyum.
"Berapapun hasil dari jerih payah sendiri lebih baik daripada hasil yang didapat bukan dari jerih payah sendiri." jawab Emak menasihati.
"Heuheu... Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri." potong Abah usai menyesap teh hangatnya.
Ipeh melempar senyum ke Abah dan Emak. Malam itu mereka tidur dalam keadaan perut tidak kosong.
~~
Pagi ini Ipeh tidak kuliah karena hari libur. Ipeh membantu Abah menyiapkan delman.
"Ini Bah sarapan dulu." Ipeh menyodorkan piring nasi.
Abah menerima piring itu dan memberikan makanannya ke kuda.
"Loh kenapa makanan Abah dikasihkan ke kuda, itu kan sarapan Abah." Ipeh kaget.
"Heuheu.. Gakpapa Peh. Abah bisa makan dijalan nanti, kali aja bertemu dengan Nyi Gerah dengan bubur sumsumnya."
"Tapi Abah kan butuh makan biar gak lemes, hmm.."
"Heuheu... Kuda lebih membutuhkan. Bagaimanapun, ia berjasa bagi keberlangsungan hidup keluarga kita."