Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Tidak Pernah Pelit

31 Oktober 2019   22:06 Diperbarui: 1 November 2019   04:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gudangsket.blogspot.com

"Semoga selalu diberikan rezeki dan kesehatan ya Bu. Saya pamit dulu ya Bu.." Ipeh menyalaminya dan pamit.

Kemudian Abah kembali melecut kudanya dan delman bergerak ke arah rumah.

"Abah tidak malu dengan pekerjaan ini?" Ipeh memulai pembicaraan.

"Kamu malu tidak punya Abah seperti ini?" Abah bertanya balik.

"Nggak sih. Hanya saja, terkadang Ipeh melihat sebagian orang tidak mengeluarkan keringat sedikit pun namun tetap mendapatkan uang."

Abah terdiam sejenak, memerhatikan jalanan yang disesaki kendaraan kemudian Abah tersenyum.

"Semua orang bekerja, itu adalah mulia. Yang tidak bekerja tidak punya kemuliaan." ucap Abah.

Ipeh membisu dan menatap Abah dengan kebijaksanaannya. Kesunyian menyelimuti perjalanan pulang, sedang jalanan kian disesaki keributan lalu lalang kendaraan ke arah kota.
~~

Makan malam kali ini sangat sederhana, namun nikmat lagi mengenyangkan. Emak memilih menu hidangan yang bahannya lokal dengan sedikit rempah-rempah yang didapat dari pekarangan rumah. Semangkuk sayur lodeh, ikan asin dan tempe, ditambah sambal tanpa tomat kesukaan abah sungguh menggiurkan.

"Heuheu.. Ajib nih makanan buatan biniku. Tuhan memang tidak pernah pelit." pungkas Abah.

"Mak, ini hasil penjualan cucur, tidak banyak." Ipeh menyodorkan uangnya ke Emak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun