Mohon tunggu...
Ahmad Solo
Ahmad Solo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bambang

23 Oktober 2017   01:58 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:20 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu liang lahat mulai dipenuhi oleh tanah.

Bambang: Usman, aku cuma memperingatimu. Bila Bambang Lamongan ini sudah tidak ada, apakah kau percaya dengan Bambang yang satu ini, Bambang dari Kediri.

Usman: Aku tidak menyukaimu.

Bambang: Jangan terlalu jujur, semua tahu kau juga dalam keadaan bahaya. Setelah peristiwa ini akan ada suatu kejadian besar. Aku yakin itu.

Usman: Heh, kau tahu apa.

Bambang: Jangan meremehkan aku Usman, walaupun aku ini seorang pengecut. Aku punya informasi yang lebih besar daripada yang kau punya. Aku yakin saat ini kau meminta bantuan kepada Wak Ceco.

Usman: .....

Bambang: Ya aku tahu ini, tapi bantuan mereka cuma sesaat saja. Perlindungan yang kau dapat tidak akan melindungimu dari ancaman.

Usman: Bagaimana kau tahu?

Bambang: Menebak, dan aku yakin ini benar. Oh jangan salah paham, mereka wak ceco tidak akan memberi tahukan ini kepada kepolisian dan pihak lain.

Usman: Kenapa kau tidak mengatakan "Rakun meminta perlindungan terhadap PGN"?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun