1. Teori Hak dan Ketimpangan
Teori hak Nozick menekankan bahwa selama akuisisi dan pengalihan kepemilikan dilakukan dengan cara yang sah dan adil, ketimpangan dalam distribusi kekayaan tidak dapat dianggap sebagai masalah. Ketidaksetaraan yang terjadi, dalam pandangan Nozick, bisa dianggap adil jika semua individu mendapatkan kekayaan mereka melalui cara yang sah. Dengan demikian, teori ini berfokus pada proses, bukan hasil akhir.
2. Kenyataan Berbeda
Meskipun teori Nozick mengizinkan ketimpangan radikal, ia mengakui bahwa dunia nyata tidak mencerminkan teori ini. Banyak sistem sosial dan ekonomi di dunia nyata tidak mengikuti prinsip-prinsip keadilan yang diajukan oleh Nozick. Dia menunjukkan bahwa dalam sejarah, ada banyak contoh di mana individu atau kelompok mendapatkan kekayaan dan kekuasaan melalui cara yang tidak adil atau tidak sah.
3. Sejarah Ketidakadilan
Nozick merujuk pada berbagai fenomena historis dan praktik sosial yang telah menghasilkan ketidaksetaraan yang signifikan:
a. Pencurian dan Penaklukan
Banyak kekayaan diakuisisi melalui penaklukan, di mana suatu kelompok menguasai sumber daya orang lain dengan kekerasan.
b. Perbudakan
Sistem perbudakan menciptakan ketidaksetaraan ekstrem dengan memanfaatkan dan mengeksploitasi individu secara brutal.
c. Kapitalisme Kroni dan Korporatisme