1. Kebebasan Ekonomi dan Gangguan pada Pola
Nozick berargumen bahwa memberikan orang-orang kebebasan, meskipun sedikit, untuk mendistribusikan sumber daya seperti contoh sederhana di mana mereka memilih untuk membelanjakan seperempat dollar dapat mengubah hasil distribusi dari waktu ke waktu. Misalnya, jika individu diizinkan untuk menggunakan hak mereka dalam memilih bagaimana mereka menghabiskan uang, bahkan dalam jumlah kecil, keputusan mereka akan menumpuk dan menciptakan ketidaksetaraan yang tidak terduga.
2. Kesulitan Mempertahankan Pola
Karena tindakan individu dapat menghasilkan pola distribusi yang tidak konsisten dengan teori keadilan yang berpola, Nozick khawatir bahwa mempertahankan pola distribusi tertentu akan memerlukan "campur tangan terus-menerus." Ini berarti bahwa untuk memastikan bahwa distribusi kekayaan tetap sesuai dengan pola yang diinginkan, seperti kesetaraan ketat, diperlukan pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap tindakan individu. Dalam konteks ini, individu akan dipaksa untuk bertindak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang berpotensi merusak kebebasan mereka.
3. Implikasi pada Kebebasan Individu
Nozick menyoroti bahwa untuk mempertahankan pola distribusi, teori-teori keadilan berpola akan memerlukan larangan terhadap "tindakan kapitalis" di antara individu. Ini mencakup interaksi ekonomi bebas yang diinginkan dalam masyarakat pasar, di mana individu berhak membuat pilihan tentang bagaimana mereka menggunakan kekayaan dan sumber daya mereka. Dengan demikian, jika pola distribusi menjadi tujuan utama, maka kebebasan individu akan terbatas untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Kontradiksi Dalam Teori Keadilan
Argumentasi Nozick ini menunjukkan bahwa teori keadilan yang berpola tidak hanya mengabaikan pentingnya kebebasan individu, tetapi juga menimbulkan tantangan praktis. Upaya untuk mempertahankan pola distribusi yang diinginkan melalui regulasi dan intervensi yang ketat akan bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan dan otonomi individu. Dengan kata lain, pencarian keadilan melalui pola distribusi dapat berujung pada pengurangan kebebasan dan pengorbanan hak individu, yang merupakan hal yang tidak diinginkan dalam masyarakat yang menghargai kebebasan.
Dengan demikian, kritik Nozick terhadap teori keadilan berpola menekankan bahwa kebebasan individu, bahkan dalam bentuk yang paling sederhana, dapat mengganggu upaya untuk mencapai keadilan yang didasarkan pada pola distribusi tertentu. Ia memperingatkan bahwa untuk mempertahankan pola tersebut, akan diperlukan intervensi yang terus-menerus dalam tindakan dan pilihan individu, yang pada akhirnya dapat mengorbankan kebebasan dan otonomi yang penting dalam masyarakat. Nozick berargumen bahwa lebih baik fokus pada cara orang memperoleh kekayaan daripada berusaha menegakkan pola distribusi yang mungkin tidak dapat dipertahankan dalam praktik.
Memang, kritik Hayek dan Nozick terhadap teori keadilan distributif memberikan perspektif yang kuat mengenai pentingnya memperhatikan cara orang memperoleh kekayaan. Mereka menekankan bahwa hanya fokus pada hasil distribusi tanpa mempertimbangkan proses yang mengarah pada hasil tersebut adalah pendekatan yang keliru. Namun, meskipun mereka memiliki poin yang valid, masih ada argumen yang dapat mendukung pandangan yang lebih lemah tentang keadilan sosial. Berikut adalah penjelasan mengenai pandangan tersebut:
1. Pentingnya Proses dalam Keadilan Sosial