1. John Locke: Keterkaitan dengan Kebebasan Positif
Locke berargumen bahwa kepemilikan pribadi merupakan hak alami yang muncul dari kerja individu. Menurutnya, ketika seseorang mengolah sumber daya alam dan menambah nilai padanya, mereka berhak untuk mengklaim kepemilikan atas hasil kerjanya tersebut. Dalam pandangan Locke, institusi kepemilikan pribadi dapat dibenarkan karena:
a. Kebebasan Positif
Kepemilikan pribadi meningkatkan kebebasan positif, memungkinkan individu untuk mengambil keputusan dan mengejar tujuan hidup mereka. Kepemilikan memberikan kontrol atas sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan potensi individu.
b. Kesejahteraan Umum
Dengan adanya kepemilikan pribadi, Locke percaya bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mengalami peningkatan kesejahteraan karena individu akan terdorong untuk bekerja lebih keras dan berinovasi.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah: Apa hasil yang cukup baik untuk membenarkan institusi kepemilikan pribadi? Dalam konteks ini, Locke tidak memberikan standar yang jelas mengenai hasil yang diperlukan.
2. Robert Nozick: Hak Individu dan Kebebasan
Nozick, dalam karya terkenalnya "Anarchy, State, and Utopia," berargumen bahwa institusi kepemilikan pribadi sah jika diperoleh melalui cara yang adil, berdasarkan prinsip hak individu. Ia menolak teori yang berbasis pada hasil yang diinginkan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan historis:
a. Prinsip Keadilan
Nozick menekankan bahwa pemilikan harus diperoleh melalui akuisisi dan pengalihan yang sah. Selama individu memperoleh kekayaan mereka secara adil, hasil yang dihasilkan dari kepemilikan tersebut adalah sah, tanpa memperhatikan bagaimana distribusi kekayaan itu dapat berujung pada ketimpangan.