Kita sering kali memegang penilaian moral yang berbeda-beda, mulai dari yang sangat umum hingga yang sangat spesifik. Misalnya:
a. Penilaian moral yang abstrak: Contohnya, keyakinan bahwa "meningkatnya kebahagiaan adalah baik" atau "semua orang harus diperlakukan sama." Ini adalah prinsip-prinsip yang luas dan bersifat teoretis, yang sering kali menjadi dasar bagi keyakinan moral lainnya.
b. Penilaian moral yang spesifik: Sebaliknya, penilaian seperti "Apa yang Anda lakukan salah!" merupakan reaksi langsung terhadap suatu situasi tertentu. Ini adalah bentuk penilaian yang diterapkan secara langsung pada tindakan atau keputusan individual dalam kehidupan sehari-hari.
c. Penilaian moral di antara keduanya: Penilaian moral yang lebih kompleks, seperti "perbudakan adalah salah," berada di antara yang abstrak dan yang spesifik. Ini adalah prinsip yang kuat dan tegas, tetapi juga didasarkan pada pemahaman mendalam tentang sejarah, nilai-nilai manusia, dan masyarakat.
Penilaian-penilaian ini tidak selalu konsisten satu sama lain. Terkadang, prinsip abstrak yang kita pegang dapat tampak bertentangan dengan keputusan atau tindakan spesifik yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sumber-Sumber Penilaian Moral
Mengapa kita memiliki keyakinan moral yang berbeda-beda? Sumber penilaian moral kita sangat beragam, dan tidak semuanya muncul dari proses yang sadar atau rasional. Beberapa keyakinan kita berasal dari:
a. Warisan budaya dan keluarga: Sejak lahir, kita sering kali mewarisi nilai-nilai tertentu dari lingkungan kita. Banyak orang secara tidak sadar menerima nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua atau anggota keluarga mereka, yang mencerminkan norma-norma budaya atau tradisional yang lebih luas. Misalnya, banyak dari kita mungkin menerima keyakinan tentang kejujuran, kerja keras, atau kebaikan hanya karena itulah yang diajarkan kepada kita sejak kecil.
b. Pengaruh teman-teman sebaya dan lingkungan sosial: Seiring waktu, ketika kita tumbuh dan mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar keluarga, kita menyerap nilai-nilai dan keyakinan dari teman-teman dan lingkungan sosial kita. Pengaruh teman sebaya bisa sangat kuat, terutama dalam masa remaja dan dewasa muda, di mana kita sering kali menyesuaikan keyakinan kita dengan nilai-nilai yang diterima oleh kelompok kita.
c. Pertimbangan rasional dan kesadaran: Di sisi lain, ada penilaian moral yang muncul dari proses pemikiran sadar. Ini adalah penilaian yang kita peroleh dari pertimbangan yang hati-hati, pengalaman, dan refleksi pribadi. Misalnya, setelah mempelajari sejarah atau memikirkan dampak etis dari sebuah tindakan, seseorang mungkin mengembangkan keyakinan bahwa ketidaksetaraan sosial atau ketidakadilan struktural harus diperangi.
3. Konflik Internal dalam Moralitas