Konservatif memandang peradaban sebagai sesuatu yang diperjuangkan dengan keras dan memiliki kekhawatiran bahwa tatanan sosial dapat terguncang jika tidak dijaga dengan baik. Mereka percaya bahwa masyarakat harus memiliki rasa kesakralan terhadap nilai-nilai dan tradisi yang mendasari tatanan tersebut.
b. Kepentingan Kolektif
Komunitarian, di sisi lain, berargumen bahwa kepentingan kolektif atau kelompok dapat lebih penting daripada kepentingan individu. Mereka menekankan perlunya hubungan sosial dan komunitas yang solid, serta pentingnya nilai-nilai bersama dalam membangun identitas dan kohesi sosial.
3. Filsafat Liberal-Kiri dan Sosialis
Sementara itu, liberal-kiri dan sosialis menekankan pada kesetaraan dalam hal materi dan status sosial.
a. Keadilan Sosial
Mereka percaya bahwa kesetaraan secara inheren adalah hal yang adil, dan bahwa kondisi awal dari kesetaraan materi harus dibenarkan. Mereka berpendapat bahwa adanya ketidaksetaraan dalam materi dapat menyebabkan ketidakadilan sosial dan bahwa setiap individu berhak untuk mendapatkan akses yang setara terhadap sumber daya.
b. Kepemilikan dan Ketidaksetaraan
Kaum sosialis cenderung berpandangan bahwa kepemilikan pribadi bisa menjadi ancaman bagi kesetaraan, dan mereka lebih mendukung sistem di mana sumber daya dibagi secara lebih merata.
c. Optimisme Terhadap Pasar
Di sisi lain, kaum liberal kiri mungkin lebih optimis tentang kemampuan pasar untuk menciptakan kesejahteraan, tetapi tetap percaya bahwa pemerintah harus mengatur ekses pasar. Mereka mendorong ekonomi berbasis pasar dengan pengawasan pemerintah untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan kesempatan yang adil untuk hidup yang layak.