Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Bayang-Bayang Kekuasaan: Kebangkitan Banteng di Luar Arena

29 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suaramuslim.net/Ilustrasi oposisi. (Ils: ciputrauceo.net) 

Bab 6: Dilema di Ruang Sidang

Hari pembahasan RUU kontroversial di DPR akhirnya tiba. Suasana di ruang sidang penuh dengan ketegangan. Para anggota dewan dari berbagai fraksi silih berganti menyampaikan pandangan mereka. Di antara keriuhan tersebut, mata semua tertuju pada fraksi Banteng, yang selama ini menjadi oposisi vokal terhadap RUU tersebut.

Watimaga, duduk tegak di kursinya, mengamati fraksinya dengan seksama. Kegelisahan menyelimuti hatinya, mengingat informasi yang ia dapatkan dari penyelidikan internal: ada potensi beberapa anggota tergoda oleh rayuan Koalisi Garuda.

Giliran fraksi Banteng menyampaikan pandangan. Harun, anggota senior yang dikenal vokal, berdiri tegak dan dengan lantang menyampaikan penolakan terhadap RUU tersebut. Argumennya runtut dan logis, didukung oleh data yang akurat. Tepuk tangan dari para aktivis dan pengunjung sidang mengiringi orasinya.

Namun, saat Harun selesai berbicara, hal yang tak terduga terjadi. Yono, yang selama ini diam seribu bahasa, tiba-tiba angkat bicara. Suasana hening seketika.

"Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pandangan Pak Harun," kata Yono, suaranya bergetar. "Meski ada beberapa poin yang merugikan, RUU ini juga memiliki aspek positif yang perlu dipertimbangkan."

Para anggota fraksi Banteng dan pengunjung sidang saling berbisik-bisik, terkejut dengan pernyataan Yono yang berseberangan dengan pendirian partai. Watimaga menatap Yono dengan tatapan kecewa dan tak percaya.

Yono melanjutkan orasinya, menyampaikan beberapa poin positif RUU tersebut yang seolah-olah membenarkan argumen Koalisi Garuda. Ketegangan semakin memuncak.

Setelah Yono selesai berbicara, debat kusir pun terjadi. Fraksi pendukung RUU bersorak sorai, sementara fraksi penentang semakin geram. Harun mencoba membantah argumen Yono, namun suaranya tenggelam di tengah keriuhan ruang sidang.

Hingga akhirnya, voting pun digelar. Suasana hening mencekam saat ketua DPR mengumumkan hasil. RUU tersebut lolos dengan selisih suara yang tipis. Kekecewaan terpancar di wajah para aktivis dan pendukung Banteng.

Di luar ruang sidang, Watimaga dan para anggota fraksi Banteng berkumpul. Wajah mereka muram, mencerminkan kekalahan dan kekecewaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun