Jlep, seketika sesak membacanya. Aku rasa Gia ini Shinichi versi dunia nyata.
"Apasih Gi, kok kamu mulai aneh gini"Â
"Karena aku punya feeling Ndo, bukannya kamu yang makin aneh ya?"
"Makin aneh apanya Gi?"
Hanya tanda biru. Sudah satu jam nggak ada balasan. Ini pertama kalinya Gia hanya membaca pesanku padahal dia online. aku semakin resah, berbagai pikiran negatif muncul dibenakku, dan benar saja.
Sebuah telepon dari Nara. Aku mengangkatnya dengan hati berdebar.
" Ndo, pacar lo chat gue di Instagram marah marah, maaf gue nggak bisa ketemu lo malam ini, mau tenangin diri dulu." Jelas Nara terisak - isak seraya menutup teleponnya. Aku kaget bukan main, mendengarnya entah kenapa aku ikutan kesal, tanpa berpikir panjang aku telpon Gia.
"Gi, kamu apain Nara sampe dia nangis, jangan bawa - bawa dia dihubungan kita deh"Â
"Beberapa tahun lalu seseorang pernah bilang ke aku "Aku nggak akan biarin siapapun buat kamu nangis Gia" Sekarang aku nangis disini karena kamu!, kamu malah belain cewek lain yang nangis karena ulahnya sendiri!"
Jleb. Aku terpaku mendengar kata-kata Gia. Semakin kaget ketika dia mengirim sebuah foto.
"Ini kamu kan sama Nara? erat sekali pelukannya, tega kamu Ndo!"Â Suara getir Gia mulai terdengar.
"Gi dengerin dulu, nggak seburuk itu"Â