Mohon tunggu...
Afifa Nurra
Afifa Nurra Mohon Tunggu... Seniman - Penulis | Designer

Kadang menulis kadang melukis

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Firasat Giana

30 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:15 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 15.00 WIB, aku bergerak meninggalkan Jakarta menuju Jawa Barat. Sebenarnya Jawa Barat tidak terlalu asing karena aku kuliah di Bandung, tapi untuk daerah terpencil satu ini aku benar - benar buta, sehingga harus menggunakan Map. Setiap di rest area aku chat Gia untuk menemaniku menceritakan hal-  hal baru yang kutemui di jalan.

Motor terus melaju membelah jalanan yang luas. Sejauh mata memandang yang tampak adalah hamparan-hamparan pepohonan, bergelombang seperti kehidupan. Kurasakan debu dan asap kendaraan lain mengepul saling menyatu menggerayangi mukaku. Angin berhembus kencang, pikiranku melayang mengingat pertemuan awalku dengan Gia. Sama sekali tak menyangka aku sudah ditahap ini, tahap terakhir untuk membuktikan kesetiaanku kepadanya.

Setelah tiga jam lebih perjalanan sampailah aku di Desa Sukaraja, Jawa Barat. Aku memutuskan beristirahat sebentar di posko yang tampak berjarak dari rumah warga. Sekilas kuperhatikan satu persatu anggota grupku. Selain lima orang cowok, ada sembilan orang cewek. Aku tersenyum menang. 'Bukan seleraku' Meskipun mereka termasuk kriteria cantik yang mulai dilirik temanku, jelmaan Mariana Renata tetap terbaik. Giana Winona, pacarku.

Jika kebanyakan orang menantikan hal seru selama KKN tapi aku tidak. Baru setengah hari rasanya aku ingin pulang, nggak sanggup membayangkan sebulan di tempat ini. Sinyal jelek, cuaca terlalu dingin, kamar mandi jauh dan harus ngantri. Kuceritakan semuanya ke Gia via chat "Gi, pokoknya kamu harus temenin aku chat ya." Setidaknya dia jadi lebih tenang bahwa kenyataannya aku tidak benar -benar tertarik dengan KKN beserta orang - orangnya.

Hari kedua.
Selesailah upacara pembukaan KKN di Kantor Kepala Desa pagi itu. Kami disambut hangat oleh pak Kades juga istrinya yang begitu terobsesi olehku. Sampai- sampai kami diundang makan siang di rumahnya. Kata Bu Kades aku mirip Jefri Nichol idolanya. Selain foto bareng, Bu Kades menawarkan anak gadisnya kepadaku, dengan tegas aku bilang sudah punya pacar dan akan menikah.

"Karena Nando nih, kita bisa diajak makan di rumah Pak Kades, itulah untungnya berteman sama orang ganteng. Besok - besok kita bawa aja Nando kemana - mana, siapa tau gratis makan sebulan hahaha" Canda Bagas ketua Humas yang paling gede perutnya.

"Iya pokoknya pas foto, Nando harus paling depan ya, biar kalo diupload di Instagram dikira 'kalian foto bareng Jefri!!' jiahh" Timpal Rani tim Dokumentasi.

Seperti hujan yang datang di panas terik. Nggak ada yang tau kapan hati bisa berubah. Begitu juga denganku. Ada angin baru yang selama ini kurindukan dan itu kurasakan saat bersama mereka.

Malam itu di halaman posko, ditemani api unggun, kami saling beradaptasi. Dimulai dari Kinan yang rumahnya di Condet, Rani, Sela, Andin, Arga, Bagas juga yang lainnya.

"Katanya lo punya pacar ya? anak kampus kita?" Tanya Arga.

"Orang luar, Guru, lebih tua empat tahun dari gue."
" Anjir serius lo!"
Semuanya kaget mendengar penjelasanku. Karena dipaksa aku menunjukkan foto Gia yang ada di dompetku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun