Mohon tunggu...
Afifa Nurra
Afifa Nurra Mohon Tunggu... Seniman - Penulis | Designer

Kadang menulis kadang melukis

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Firasat Giana

30 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:15 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ndo, nggak tau kenapa firasatku buruk kamu KKN besok."
Sebuah chat singkat dari Gia, gadis tercantik setelah mamaku. Senyumnya, matanya, aku seperti melihat jelmaan diriku disana. Hubungan kami sudah terjalin kurang lebih empat tahun dan selama itu juga tak pernah sekalipun aku mencoba menyakitinya apalagi mengkhianatinya. Aku sangat menghormati kesetiaanku, apalagi Gia bilang, aku karakter utama di novelnya. Ya, Gia seorang penulis.

"Kamu tuh beda dari cowok lain, makanya aku buat cerita ini untuk kamu." Ucapnya kala itu. Siapa yang nggak terharu.

Gia sudah kukenalkan dengan keluargaku sejak pertama kali aku menyatakan perasaanku padanya. Tak hanya itu, keluarga besar, sahabatku, teman kuliah, bahkan Dosenku juga sudah tau.

Jika ada yang bilang "Hubungannya awet ya, pasti banyak kesamaan." Salah. Justru aku dan Gia terlalu banyak perbedaan, salah satunya usia. Meskipun Gia lebih tua empat tahun dariku tapi dia awet muda. Dia masih terlihat sama dengan wanita seusiaku, dan karena perbedaan usia itu, Gia punya pengalaman yang lebih banyak seperti..
"Ndo, dulu waktu aku KKN, hampir semua temenku cinlok, mereka terlalu meremehkan batasan sampai ada yang selingkuh. Kamu jangan gitu ya Ndo."

Hal seperti itulah yang kadang buatku jengkel. Gia merasa bisa menebak sesuatu yang belum terjadi. Padahal sudah banyak bukti keseriusanku tetap saja dia masih belum percaya sepenuhnya. Karena rasa sayangku yang besar aku tak pernah mempermasalahkannya, kuturuti apapun kemauannya demi kebaikan hubungan kami.

"Iya bawel, kan abis KKN aku janji ke rumah, selama ini aku susah payah loh nabung untuk ke Palembang, masa iya aku nyerah gitu aja." Balasku meyakinkannya, seraya mengemasi barang- barangku karena besoknya aku pergi KKN. Jika bukan untuk tambahan nilai skripsi, sebenarnya aku malas ikut, apalagi harus beradaptasi dengan teman baru, rasanya jiwa introvertku sudah melekat sejak Covid kemarin, sebab selama dua tahun itu, interaksiku hanya sebatas keluarga dan Gia seorang.

Seketika dering handphoneku berbunyi, yang  pasti bukan chat dari Gia karena nada deringnya berbeda.

Grup KKN 098
"Gais, nggak bisa naik bus, jalannya sempit, yang cowok wajib bawa motor ya."  

"Sial, yang ada rusak motor gue, ide siapa sih sampe ke pelosok" Kesalku. Selain memikirkan nasib motorku, ada janji yang harus kutepati, motor baruku ini cuma boleh diduduki Gia.

Hari KKN tiba. Siangnya aku menyempatkan diri bertemu Gia yang akan berangkat ke Palembang besok. Kujelaskan keadaan sebenarnya, seperti biasa dia berpesan jaga hati dan tepati janji. Aku bisa melihat kekhawatiran di mata indahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun