"Kamu membenci mereka?" tiba-tiba ada suara yang mengajaknya berbincang. Marvel berbalik badan menghadap ke kamarnya. Ada Marvel. Marvel yang lain. Wajahnya persis seperti dirinya. "Apakah ini mimpi?" "Aku pasti sedang bermimpi" gumam Marvel sendiri.
"Tidak, kamu tidak sedang bermimpi Marvel" ucapnya. "Hah?! Kau berbicara kepadaku?" sontak Marvel terkejut dan tanpa aba-aba langsung melontarkan pertanyaan tersebut.
"Kau siapa? Mengapa kau bisa masuk ke apartemenku?" tanya Marvel setelah menenangkan diri dan mencoba memperbaiki karisma pemberaninya.
"Kamu tidak mengenaliku ya? Jelas-jelas wajah kita sama persis" ucapnya sembari mengeluarkan tawa hambar.
"Aku tidak mengenalmu! Dan kenapa juga kita memiliki wajah yang sama?!" ucap Marvel sedikit menaikkan nada bicaranya itu. Marvel tak panik namun merasa sedikit terancam karena ada seseorang selain dirinya berada di dalam apartemennya yang sebelumnya belum pernah dimasuki oleh siapapun selain dirinya.
"Kau datang dari mana?" tanya Marvel.
"Tentu saja dari rahim ibumu" ucapnya bercanda.
"Jangan bercanda denganku! Apalagi kau bercanda dengan menyangkutpautkan ibuku!"
"Tenang, kamu tidak perlu marah seperti itu. Nama aku Gree, tapi asalku tidak bisa aku beritahu karena yang jelas asalku bukan dari duniamu"
"Aku sebenarnya perempuan, wujud asliku ini tidak seperti wujud yang aku tunjukkan kepadamu saat ini" tambahnya.
"Tentu saja, itu kan wujud diriku!" ucap Marvel.