Keberhasilan di dalam menerapkan strategi komunikasi tentu tidak dapat diperoleh begitu saja tanpa adanya analisis keunggulan, kesiapan, dan kematangan dari seluruh komponen yang ikut andil di dalamnya. Dalam rangka meraih keberhasilan di dalam menerapkan strategi komunikasi, segala hal yang terkait harus dapat dihubungkan dengan semua komponen yang menjadi jawaban dari pertanyaan seperti yang dirumuskan oleh Lasswell:
Who? (siapa yang menjadi komunikatornya). Indikator yang termasuk di dalamnya, meliputi kepercayaan diri, kredibilitas, keterbukaan, kejujuran, kedisiplinan, keinginan kuat, penuh pertimbangan dan rasionalitas, dan kemawasan diri.
Says what? (pesan apa disampaikan oleh komunikator). Indikator yang termasuk di dalamnya, meliputi kebenaran, keunikan, kuantitas, rasionalitas, keterukuran, validitas, kehandalan, kecepatan, dan kejelasan sumber.
In which channel? (dengan menggunakan media apa komunikator menyampaikan pesan). Indikator yang termasuk di dalamnya, meliputi cetak, elektronik, gambar, infografis, audio, visual, dan audiovisual.
To whom? (siapa yang menjadi komunikannya). Indikator yang termasuk di dalamnya, mencakup personal, kelompok, masyarakat, anggota suatu organisasi, non anggota, lawan atau saingan dalam suatu tujuan, pertemanan atau kawan dalam satu tujuan, serta orang yang mencari dan membutuhkan informasi.
With what effect? (dampak apa yang diharapkan oleh komunikator). Indikator yang termasuk di dalamnya, mencakup pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan, hubungan kerja sama antar komunikan dalam memahami makna dari pesan, adanya perbedaan persepsi antar komunikan, penunjukkan maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator, membandingkan pesan, menambahkan persepsi baru yang sejalan, menambahkan persepsi baru yang tidak sejalan, terjalinnya pemahaman yang sama antar komunikan, saling memperbanyak pemahaman, dan berorientasi pada tercapainya tujuan bersama.
Pada hakikatnya, penerapan komponen dan indikator dari strategi komunikasi ini akan sangat dipengaruhi oleh tipe, bentuk, dan bidang dari organisasi yang menjalankannya. Setiap komponen dari strategi komunikasi, pada dasarnya masih dapat disesuaikan (adaptif). Dengan kata lain, beberapa komponen mungkin sangat diperlukan penerapannya pada organisasi X, akan tetapi mungkin tidak diperlukan pada organisasi Y. Oleh karena itu, sangat diperlukan yang membangun elemen-elemen strategi komunikasi dengan sangat cermat agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Manajemen komunikasi sangat diperlukan di dunia politik, baik oleh seorang pemimpin maupun bakal calon pemimpin. Memasuki masa menuju pemilihan umum tahun 2024, berbagai komunikasi politik sudah mulai dilancarkan oleh mayoritas elit politik, tidak terkecuali oleh Anies Baswedan. Walaupun tidak secara eksplisit, namun masyarakat cukup menyadari bahwa Anies Baswedan sebagai salah satu kandidat calon presiden, sudah mulai melakukan kegiatan kampanye terselubung melalui komunikasi politik yang dilakukannya. Media sosial menjadi salah satu media komunikasi politik yang dianggap paling memberikan dampak yang signifikan dan hal itu dimanfaatkan oleh Anies Baswedan untuk melakukan branding dalam rangka menjangkau dan menarik simpatik masyarakat luas.
Salah satu media komunikasi yang digunakan oleh Anis Baswedan adalah Instagram. Terhitung pada tanggal 13 April 2023, akun Instagram official @aniesbaswedan yang berlogo centang biru telah memiliki sebanyak 5,9 juta follower dan sekitar lebih dari 4.300 postingan yang berisi mengenai aktivitas Anies Baswedan dan informasi lain yang berkaitan dengannya. Selain itu, Anies Baswedan juga aktif menghadiri podcast di berbagai konten kanal Youtube sebagai bintang tamu. Dengan kemampuannya dalam berkomunikasi dan beretrorika, Anies Baswedan mampu menjadi pusat perhatian masyarakat. Beberapa ide, gagasan, dan pesan yang disampaikannya secara verbal menjadi kutipan atau highlight di short video Youtube dan reels di Instagram.
Pengalaman karir politik Anis Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta sangat memberikan dampak positif dalam menciptakan citra atau image kepemimpinan dari seorang Anis Baswedan. Interaksi Anis Baswedan dalam berkomunikasi membangun chemistry dengan wakilnya, cara penyampaian perintah dan berkomunikasi dengan jajaran staf bawahannya, serta cara berkomunikasi dan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh Anis Baswedan kepada warga DKI Jakarta. Gaya komunikasi retorika yang digunakan Anis Baswedan dengan sikap penyampaian yang tenang, bersahaja, dan bijaksana menimbulkan rasa simpati dan kesan yang baik di mata orang lain. Dengan begitu, Anis Baswedan menjadi salah satu kandidat bakal calon presiden yang cukup mumpuni dengan berbagai pengalaman karir politik dan kecakapan dalam manajemen komunikasi.
Kesimpulan