Mohon tunggu...
Ade Taryana
Ade Taryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 😊

Blog untuk publikasi artikel/tugas kuliah di Universitas Paramadina program studi Magister Ilmu Komunikasi Korporat dan di Universitas Trilogi program studi Magister Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kunci Keberhasilan Kepemimpinan Partisipatif di Indonesia

28 April 2023   10:49 Diperbarui: 28 April 2023   12:46 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anies Baswedan juga sering melakukan pertemuan dengan berbagai macam stakeholder, termasuk organisasi masyarakat, akademisi, dan pengusaha. Dalam pertemuan-pertemuan ini, Anies Baswedan berdiskusi mengenai kebijakan yang dijalankan dan mendengarkan masukan dari stakeholder mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki atau diubah. Hal ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan memperhatikan pendapat seluruh stakeholder dalam pengambilan keputusan.

Selanjutnya, Anies Baswedan juga melakukan audit terbuka terhadap kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemerintahannya. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai macam cara, seperti melalui Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) yang diterbitkan setiap tahun, atau melalui pengawasan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dalam LKPD, Anies Baswedan menyajikan informasi mengenai kinerja pemerintahannya, termasuk anggaran yang digunakan dan hasil yang dicapai. Sedangkan pengawasan dari BPKP dilakukan untuk memastikan bahwa pengelolaan anggaran pemerintah berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyalahgunaan.

Anies Baswedan telah melakukan upaya untuk memberikan informasi yang cukup kepada seluruh stakeholder dalam proses pengambilan keputusan. Misalnya, ketika Anies Baswedan melakukan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor di Jakarta, ia memberikan informasi yang jelas tentang alasan di balik kebijakan tersebut dan memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat mengenai mekanisme pelaksanaan kebijakan tersebut. Selain itu, ia juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan kritik yang konstruktif terhadap kebijakan tersebut melalui program "Ayo Diskusi". Hal ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki komitmen untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memahami alasan di balik keputusan-keputusan yang diambil dan memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan tersebut.

Selain itu, Anies Baswedan juga melakukan audit terbuka terhadap kebijakan dan program yang dijalankan. Misalnya, ia telah melakukan audit terhadap program Kartu Jakarta Pintar yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak miskin di Jakarta. Audit tersebut dilakukan secara terbuka dan melibatkan lembaga independen yang dapat memberikan penilaian yang obyektif. Hasil dari audit tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat secara transparan sehingga masyarakat dapat mengetahui efektivitas dari program tersebut. Tindakan seperti ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki komitmen untuk memastikan bahwa program-program pemerintah yang dijalankan adalah efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Anies Baswedan telah menunjukkan komitmennya untuk melakukan pengambilan keputusan secara transparan dan akuntabel di Jakarta. Hal ini dicapai dengan memberikan informasi yang cukup kepada seluruh stakeholder dan melakukan audit terbuka terhadap kebijakan dan program yang dijalankan. Tindakan seperti ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki komitmen untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang dijalankan adalah efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Anies Baswedan dapat dianggap sebagai contoh yang baik bagi para pemimpin lainnya dalam menjalankan tugasnya secara transparan dan akuntabel.

Pemberdayaan:

Pemberdayaan (empowerment) adalah proses yang melibatkan pemberian kewenangan, peningkatan kapasitas, dan pengembangan kemampuan individu atau kelompok, sehingga mereka menjadi lebih mandiri, memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri, dan dapat berperan secara aktif dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Pemberdayaan seringkali diterapkan dalam konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian individu atau kelompok yang sebelumnya mungkin mengalami keterbatasan, diskriminasi, atau ketidakadilan.

Beberapa teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep pemberdayaan antara lain:

Teori Pemberdayaan Sosial: Teori ini menekankan pentingnya hubungan sosial dalam mempengaruhi pemberdayaan individu atau kelompok. Menurut teori ini, pemberdayaan terjadi melalui interaksi sosial, dukungan sosial, dan partisipasi dalam komunitas atau kelompok sosial. Faktor-faktor seperti pengakuan, partisipasi, akses terhadap sumber daya, dan dukungan sosial dapat mempengaruhi pemberdayaan individu atau kelompok.

Teori Pemberdayaan Psikologis: Teori ini menekankan pentingnya aspek psikologis dalam pemberdayaan individu. Menurut teori ini, pemberdayaan melibatkan perubahan dalam keyakinan, sikap, nilai, dan persepsi individu terhadap diri mereka sendiri dan kemampuan mereka untuk mengontrol hidup mereka. Faktor-faktor seperti peningkatan harga diri, peningkatan self-efficacy, dan pengembangan keterampilan psikologis dapat berkontribusi pada pemberdayaan individu.

Teori Pemberdayaan Struktural: Teori ini menekankan pentingnya perubahan dalam struktur sosial, ekonomi, atau politik untuk mencapai pemberdayaan individu atau kelompok. Menurut teori ini, pemberdayaan terjadi melalui perubahan dalam sistem, kebijakan, atau institusi yang mempengaruhi akses individu atau kelompok terhadap sumber daya dan kesempatan. Faktor-faktor seperti redistribusi sumber daya, perubahan kebijakan publik, dan perubahan dalam struktur kekuasaan dapat berkontribusi pada pemberdayaan individu atau kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun