Teori Pemberdayaan Feminis: Teori ini menekankan pentingnya gender dalam pemberdayaan individu atau kelompok. Menurut teori ini, pemberdayaan harus memperhitungkan ketidakadilan gender dan mengatasi ketimpangan gender dalam upaya untuk mencapai pemberdayaan yang berkelanjutan. Faktor-faktor seperti penghapusan diskriminasi gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dapat mempengaruhi pemberdayaan perempuan dan kelompok yang terpinggirkan berdasarkan gender.
Sekarang mari kita tilik pemberdayaan yang dilakukan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI dan juga saat ini sebagai bakal calon Presiden RI 2024.
Pemberdayaan dimasa tanggap bencana Covid19
Pada awal tahun 2020 Indonesia digemparkan dengan penemuan kasus Covid19 yang ditemukan di Depok Jawa Barat. Karena keberadaannya yang bersebelahan dengan ibu kota, kasus Covid19 ini pun menyebar dengan cepatnya. Anis Baswedan yang pada saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan sigap mempelajari penyebaran virus di kota kota lain di dunia yang telah terlebih dahulu menghadapi pandemic dengan tetap mendasarkan pada saintifik yakni pertimbangan ahli epidemilogi.
"Selama masa pandemic sedari awal yang kami prioritaskan adalah keselamatan, baik kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Dan kita bersyukur karna kita menangani pandemic ini dengan banyak langkah yang dibantu oleh ilmuan ilmuan berdasarkan pengalaman dimasalalu ataupun ditempat lain." Ujar Anies.
Pada saat itu, untuk membendung penyebaran Covid19 maka untuk pertamakalinya Pembatasan Berskala Besar dilakukan oleh DKI Jakarta. Bersamaan dengan dilaksanakannya PSBB berjalan pula program Kolaborasi Berskala Besar yang merupakan program DKI Jakarta yang difungsikan sebagai platform bagi siapa saja yang ingin membantu sesame yang membutuhkan dimasa pandemic.
Dimasa pandemic, kolaborasi adalah kata kunci dalam penanganan yang diharapkan akan mampu meringankan dampak pandemic. "Kami bangga setiap unsur bahu membahu menyelesaikan permasalahan pandemic melaui program KSBB, karena warga tidak sekenar hanya urun angan tapi juga turun tangan. Kolaborasi yang sudah berjalan dengan baik ini Insyaallah akan kami teruskan dihari hari kedepan."
Pemberdayaan kaum Ibu melalui PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
July 2022 bapak Anis Baswedan beserta Ibu Fery Farhati mengumpulkan ibu ibu PKK dan Dasa Wisma di Jakarta Internasional Stadion. Tujuan pengumpulan ibu ibu PKK dan Dasa Wisma seluruh DKI Jakarta ini adalah untuk ajak silaturahmi dan mengapresiasi atas kerjasama yang dilakukan dalam program Pendataan Satu Pintu.
Berdasarkan data yang dihimpun aplikasi carik.jakarta.go.id, kader PKK dan dasawisma telah mendata secara mandiri 7.122.045 data individu, 2.166.824 keluarga, 1.865.145 rumah tangga, 1.676.828 bangunan, dan 102,739 kelompok di Ibu Kota.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pendataan keluarga satu pintu terbanyak kepada PKK DKI Jakarta. Ibu Fery Farhati Baswedan selaku ketua penggerak PKK DKI Jakarta pada saat itu meluncurkan secara resmi PUSPA, Pusat Informasi dan Koordinasi penyelenggaraan kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga Satu Pintu berbasis Digital.