Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita Semua Sama dan Bersaudara

13 September 2018   08:09 Diperbarui: 13 September 2018   08:15 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Enggak apa-apa. Santai aja. Aku kesini cuma pingin memastikan kondisimu." Adi memeluk Jeremy yang perlahan duduk.

 

            David dan Tommy juga meneteskan air mata secara bersamaan lalu memeluk Adi.

 

            "Maafin aku juga ya?" Tommy akhirnya berbicara.

 

            "Maafin aku juga Adi. Kami semua menyesal telah menyakitimu. Kami berjanji enggak akan mengulangi lagi." David menangis sejadi-jadinya.

 

Ibu terdiam keheranan. Bingung atas peristiwa yang terjadi di depannya.

 

"Ini ada apa ya kok pada nangis?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun