Â
      Mereka masuk ke kamar Jeremy. Disana dia sedang terbaring lemas. Melihat yang datang David dan Tommy dia sangat senang, namun ketika Adi juga datang, Jeremy panik.
Â
      "Gimana keadaan kamu Jeremy?" Adi mendekati Jeremy sambil meletakkan buah di meja dekat tempat tidur.
Â
      "Ya..Lu..mayan baik da..ri.. pada.. Kemarin." Mata Jeremy mulai berkaca-kaca.
Â
      Dia tak menyangka, bahwa orang yang pernah disakiti tiba-tiba hadir untuk menengoknya. Lama kelamaan air mata mengalir ke pipinya.
Â
      "Di..Ma..afin aku ya?" Jeremy menangis sesenggukan.
Â