Â
      "Eh, belum. Dia masih di rumah. Emang kenapa?" David malah balik bertanya.
Â
      "Kalo gitu kita tengok yuk, semoga habis ditengok jadi sembuh. Hehe." Adi menjawab dengan lugu.
Â
      Tawaran Adi membuat David dan Tommy bagaikan tersambar halilintar. Mereka saja yang dianggap sahabat oleh Jeremy tidak pernah berfikiran untuk menengok.  Adi yang selama ini mereka benci, ternyata tidak pernah membenci mereka. Apa yang pernah mereka lakukan seolah hanyalah angin lalu. Dalam hati kecil mereka tau, bahwa Adi adalah anak baik dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk, namun hasutan Jeremy membuat mereka benci kepadanya.
Â
      "Oke Di, kita tengok habis pulang sekolah ya?" Wajah David bagaikan kepiting rebus karena malu, begitu pula dengan Tommy yang dari tadi hanya terdiam seribu bahasa.
Â
                                    ****
Â