Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita Semua Sama dan Bersaudara

13 September 2018   08:09 Diperbarui: 13 September 2018   08:15 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            "Eh, belum. Dia masih di rumah. Emang kenapa?" David malah balik bertanya.

 

            "Kalo gitu kita tengok yuk, semoga habis ditengok jadi sembuh. Hehe." Adi menjawab dengan lugu.

 

            Tawaran Adi membuat David dan Tommy bagaikan tersambar halilintar. Mereka saja yang dianggap sahabat oleh Jeremy tidak pernah berfikiran untuk menengok.  Adi yang selama ini mereka benci, ternyata tidak pernah membenci mereka. Apa yang pernah mereka lakukan seolah hanyalah angin lalu. Dalam hati kecil mereka tau, bahwa Adi adalah anak baik dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk, namun hasutan Jeremy membuat mereka benci kepadanya.

 

            "Oke Di, kita tengok habis pulang sekolah ya?" Wajah David bagaikan kepiting rebus karena malu, begitu pula dengan Tommy yang dari tadi hanya terdiam seribu bahasa.

 

                                                                        ****

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun