Di rumah, Jeremy hanya bisa berbaring. Untuk makan saja dia enggan apalagi berdiri dan jalan-jalan. Ibunya setia mendampingi di sebelahnya. Jeremy adalah anak satu-satunya, sehingga si ibu sangat menyayanginya. Sudah tiga hari ini ibu tidak berangkat ke kantor, sibuk mengurus Jeremy.  Hanya ayahnya saja yang berangkat ke kantor.
Â
      "Masih sakit nak?" Ibu memegang kening Jeremy.
Â
      "Sudah mendingan dari pada kemarin bu." Jeremy menjawab dengan lirih karena masih lemas.
Â
      "Teeet.....Teeet." Suara bel berbunyi.
Â
      Ibu bangkit dari tempat duduknya dan segera pergi ke bawah untuk membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah David, Tommy, dan Adi.
Â
      "Eh nak David, mari masuk. Jeremy ada di kamar, dia enggak kuat berdiri."