Yth sahabat Kompasianer dan jutaan rekan facebooker di dlm dan luar negeri -- Masyarakat FaceBooker Indonesia (M-FBI)-- .mau tahu "dagelan" pengadilan di Indonesia? Baca ya...berita-berita berikut ini, dan makin terang benderang bahwa Jendral Sholeh Susno Duaji adalah korban kezaliman yg harus kita bela.. Jangan biarkan negeri ini menjadi negerinya para pendusta amanah rakyat!
12 Jurus Silat Lidah Saksi Maman Abdurrahman
Oleh Ari Saputra Jum'at, 07 Januari 2011 09:15
JAKARTA - Mantan bawahan Komjen Susno Duadji saat menjabat Kapolda Jabar, Kombes (Purn) Maman Abdurahman bersaksi untuk Susno. Maman bercerita dari A sampai Z perihal duit Rp 8 miliar yang didakwa jaksa sebagai hasil korupsi Pengamanan Pilakada (Pampilkada) Jabar 2008.
Kenapa Maman? Karena di tangan Maman uang sebanyak itu disimpan. Semua Kapolres dan bendahara Polres/Polril se-Jabar yang uangnya dipotong, kompak menunjuk hidung Maman sebagai pelaku pemotongan senilai Rp 8 miliar.Namun, di persidangan mantan Kepala Bidang Keuangan (Kabidkeu) Polda Jabar ini giliran menunjuk Susno yang memberi perintah pemotongan. Beruntung Susno, hakim ketua Charis Mardiyanto tidak lekas percaya. Berikut 12 jurus silat lidah Maman yang sempat dicatat detikcom.
1. Maman menyebut perintah pemotongan dari Susno. Perintah tersebut hanya perintah lisan bukan tertulis dalam pertemuan 4 mata Maman-Susno.
Menanggapi ini, Susno menampik. Menurutnya, bila terjadi perintah lisan, akan ditindaklanjuti dengan nota petunjuk untuk mempertegas. "Protapnya seperti itu," kata Susno di PN Jaksel, Kamis (6/1/2011).
Jaksa penuntut membela Maman. Menurutnya, tidak ada kejahatan yang dirancang dengan meninggalkan bekas/barang bukti.
2. Maman menyebut dana pemotongan Rp 8 miliar yang seharusya diberikan ke 24 Polres dan 5 Polwil sudah dibuat rinciannya. Rincian per Polres/Polwil, kata Maman, disusun dalam rencana distribusi (rendis). Sayang, barang bukti utama itu telah dibakar anak buah Maman, Yultje atas perintah Maman.
Pengacara Susno, Ari Yusuf Amir menampik. Menurut Ari, bagaimana mungkin seorang Kapolda hafal satu persatu Polres dan menuliskan jumlah potongan per polres/polwil dalam hitungan yang rinci.
3. Saat menjelaskan ke bendahara Polres/Polwil se-Jawa Barat sebelum membagi duit Pampilkada, anak buah Maman, Iwan Gustiawan menyebut perintah pemotongan dari pimpinan, Kabidkeu Maman. Namun Maman mengelak dengan menyebut pimpinan adalah Kapolda.