d. Harapan Gender dalam Budaya
Budaya juga mempengaruhi perkembangan sosial emosional melalui peran dan harapan gender. Dalam banyak budaya, anak laki-laki dan perempuan diajarkan untuk mengelola emosi mereka secara berbeda. Misalnya, anak laki-laki mungkin diajarkan untuk menekan emosi seperti kesedihan, sementara anak perempuan mungkin didorong untuk lebih ekspresif secara emosional.
Kesimpulan
Lingkungan dan budaya membentuk perkembangan sosial emosional anak melalui interaksi mereka dengan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat yang lebih luas. Lingkungan sosial dan ekonomi memengaruhi dukungan yang diterima anak, sementara budaya membentuk cara anak-anak belajar mengekspresikan dan mengelola emosi mereka serta berinteraksi dengan orang lain. Dengan memahami konteks ini, kita dapat lebih baik membantu anak mengembangkan keterampilan sosial emosional yang sehat dan adaptif dalam kehidupan mereka.
[19/1 18.53] Yuli: 11.Ganguan dalam perkembangan sosial Gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat muncul pada berbagai tahap kehidupan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan individu untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka, serta berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial. Berikut adalah beberapa gangguan yang sering terjadi dalam perkembangan sosial emosional:
1. Gangguan Perilaku dan Emosional pada Anak
Anak-anak yang mengalami gangguan sosial emosional cenderung kesulitan dalam mengelola emosi mereka, berhubungan dengan teman sebaya, atau berinteraksi secara sehat dengan orang dewasa. Gangguan ini sering kali dapat mempengaruhi perkembangan sosial mereka di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
Anak dengan gangguan kecemasan sosial merasa sangat cemas atau takut berada di situasi sosial. Mereka mungkin khawatir tentang penilaian negatif dari orang lain, sehingga menghindari interaksi sosial.
Gejala: Kesulitan berbicara dengan orang lain, rasa takut bertemu dengan orang baru, atau menghindari kegiatan sosial seperti pesta atau pertemuan sekolah.
b. Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)