Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti Madya di SegiPan (Serikat Garda Intelektual Pemuda Analisis Nasionalisme)

Tertarik dengan kajian kebijakan publik dan tata pemerintahan serta suka minum kopi sambil mengamati dengan mencoba membaca yang tidak terlihat dari kejadian-kejadian politik Indonesia. Sruput... Kopi ne...!?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Skenario Menguasai Sumber Kekayaan Indonesia pada 2024 dengan Mengambil Kekuasaan Lewat Pemilu

22 September 2022   07:18 Diperbarui: 22 September 2022   07:42 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab tidak lagi mendirikan partai dan biaya awal yang besar, setidaknya hanya butuh 1 triliun setiap tingkatan yakni berarti 3 triliun, untuk melipatgandakan kursi butuh tiga kali lipat berarti hanya butuh 9 triliun. Sedangkan orang saya yang duduk di parlemen sudah mampu membiayai diri, berarti hanya butuh 6 triliun untuk melipatgandakan. 

Artinya kurang lebih sama yang harus dikeluarkan oleh pemula atau yang ingin melipatgandakan investasi yang harus dikeluarkan dalam pemilu selanjutnya.

Tentunya karena sudah hampir satu periode, kekuatan selama itu pasti sudah terkonsolidasi dengan baik dan kuat. Artinya, sumber-sumber kekuatan setelah 2024 untuk partai atau orang-orang saya sudah terbentuk dan kuat, maksudnya penggunaan sumberdaya kekuatan lebih efektif dan efesien. 

Artinya benar-benar hanya dengan 6 triliun dapat memastikan untuk melipatgandakan kursi yang 80 menjadi 160 kursi pada 2029, bahkan bisa-bisa lebih. Hanya dengan 160 saja sudah bisa menguasai 28% parlemen. 

Katanya, untuk mendanai pilpres kurang lebih 7 hingga 9 triliun untuk dapat memastikan menang pilpres secara hitung-hitungan, anggaplah sebab saya bernafsu dan haus kekuasaan, saya calonkan presiden dengan 9 triliun untuk pilpres atau pemilu eksekutif ditambah melipatgandakan kursi parlemen 6 triliun, jadi total 15 triliun. 

Secara asumsi dan perhitungan diatas kertas, dengan partai mencalonkan kadernya di pilpres maka partai tersebut dapat melipatgandakan tiga kali lipat dengan kekuatan 15 triliun dan pengalaman dalam satu periode. Artinya bisa diperkirakan 80 kursi dikali tiga yakni 240 kursi legislatif, yakni punya kekuasaan sekitar 42% parlemen di tahun 2029 dan punya presiden lagi. 

Sedangkan 25 triliun yang dikumpulkan selama 2024 ke 2029 hanya menggunakan 15 triliun untuk memperbesar kekuasaan, masih ada 10 triliun selama lima tahun yang bisa ini disebut keuntungan dengan hanya modal 5 triliun, bagaimana kalau 10 triliun itu buat habis-habisan pertarungan Pemilu 2029 juga.

Artinya 25 triliun untuk bertarung dengan partai-partai yang ada apa gak bisa melibas semua partai-partai tersebut, sebab keuntungan 42% parlemen dan punya presiden adalah kekuasaan yang besar. 

Bisa bayangkan, kekuasaan 42% parlemen (DPR RI) dan kekuatan presiden, sumber kekayaan Indonesia yang mana yang tidak bisa digenggam dan sumber kekuatan yang mana yang tidak akan ada ditelunjuk saya. Jika itu dihitung dengan uang yakni 25 triliun dikalikan tiga 75 triliun. 

Dengan kekuasaan 42% saja dalam satu periode apa saya tidak akan menyamai raja-raja Arab atau penguasa monarki Inggris, raja Thailand pun kekayaannya akan cepat terkejar. Pertanyaannya, ini negara republik apa negara monarki itu saja?

Bagi saya yang hanya ingin menguasai sumber kekayaan Indonesia, cukup menguasai DPR RI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun