Â
19
KENDANG BATANGAN/CIBLON, GONG, BUMBUNGAN KEMBALI DI TABUH, PESTA PORA KIAN LARUT, PARA PENARI SATU PERSATU MENINGGALKAN PANGGUNG, PANGGUNG KEMBALI BERUBAH, ADA YANG BERSERAGAM, LENGKAP DENGAN SENAPAN, ADA YANG MEMBAWA CLURIT MENGHADANG, LANGSUNG DI TENDANG, SEGALANYA BERUBAH MENJADI MALAPETAKA, LETUSAN PELURU TERDENGAR, SEMAKIN LAMA, SEMAKIN BERSAHUTAN, ADA YANG TERJENGKANG, KEMBALI PANGGUNG MENJADI KESERAKAHAN.
Â
SESEORANG: Akulah Tuhanmu, sekarang nikmati saja pegelaran pesta ini yang kusuguhkan dengan indah, kampret!!!
Â
20
SUASANA KEMBALI HENING, CAHAYA BERUBAH, SESEORANG PEMBAWA OBOR MUNCUL.
Â
SESEORANG: Mungkin sudah waktu datang menemui Tuhan, lalu aku akan meminta untuk memimpin siding, lalu aku memaksanya kalau dia tak mau memimpin, lalu aku memaksanya kalau dia enggan memimpin siding, lalu aku memaksanya kalau dia menolaknya. (SEKETIKA MENANGIS)
Â