SESEORANG: Memang kenyataannya, tanah itu punya Tuhan.
SESEORANG: Tak kan ada seorangpun yang boleh membelinya kecuali Tuhan punya mau.
SESEORANG: (SEMAKIN TERTAWA BERBAHAK-BAHAK) Selera humormu semakin tinggi, kenapa kau tak membuat sebuah kelompok tonil maduro’an, atau semacam panjeg?
SESEORANG: Tak ada waktu memikirkan soal itu, karena aku hanya mau bertemu Tuhan.
SESEORANG: Baiklah, akan kupertemukan Tuhan denganmu.
SESEORANG: Betul?
SESEORANG: Ya.
SESEORANG: Sungguh?
SESEORANG: Ya, kampret.
SESEORANG: Kapan kau mempertemukan aku dengannya?
SESEORANG: Nanti setelah kau menuruti semua keinginanku.